Korban Tewas Bom Baghdad Ratusan, Mendagri Irak Mundur
Menteri Dalam Negeri Irak Mohammed Ghabban menyatakan akan undur diri
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Menteri Dalam Negeri Irak Mohammed Ghabban menyatakan akan undur diri dari jabatannya usai jumlah korban tewas bom Baghdad telah mencapai ratusan.
Hal itu disampaikan dalam sebuah konferensi pers di Baghdad.
Menurut Ghabban, pengunduran diri itu merupakan bentuk pertanggungjawabannya atas kekecewaan warga Irak yang menganggap pemerintah gagal dalam menjaga keamanan mereka.
"Pemerintah telah gagal dalam menciptakan sistem keamanan yang terpadu dii Baghdad," katanya, dikutip AFP.
Sejak menjabat pada 2015, Ghabban terus meminta agar tugas untuk mengatur keamanan di ibu kota Irak itu diserahkan padanya.
Namun, permintaannya itu tak kunjung dipenuhi dan tugas pengamanan secara penuh diserahkan pada kepolisian dan kemiliteran setempat.
Sambil menunggu pengajuan mundurnya disetujui PM Irak Haider Al-Abadi, tugas Ghabban sebagai Mendagri akan dilanjutkan oleh wakilnya.
Pengunduran diri ini diajukan usai PM Irak menjadi sasaran amarah warga Baghdad saat mengunjungi lokasi ledakan di Baghdad yang terjadi pada Minggu (3/7/2016) itu.
Abadi diteriaki dan mobilnya dilempari batu oleh warga yang marah atas ketidakmampuan pemerintah untuk menjaga mereka dari serangan teror.
Insiden ledakan bom di Karada, sebuah kawasan perbelanjaan yang ramai pengunjung, menewaskan lebih dari 200 orang yang banyak di antaranya adalah anak-anak. (Washington Post/AFP)