Kisah Dramatis Ayah Lindungi Lima Anaknya yang Terlahir Albino dari Pembunuhan
Karena para albino diyaknini merupakan wujud dari setan dan bukanlah sosok manusia pada umumnya.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Di sebuah daerah di Kempala, merupakan sebuah desa pinggiran yang ada di Uganda, Afrika.
Pemandangan pohon pisang ajan menghiasi sepanjang jalanan menuju desa ini ditambah dengan tanah berwarna merah yang menyelimuti badan jalan.
Mwanje, seorang pria sekaligus ayah dari delapan orang anak merupakan penduduk asli dan beberapa genrasinya telah mendiami daerah Kempala.
Tinggal bersama dua orang istrinya yakni Lynda dan Florence, dari kedua istrinya Mwanje dianugerahi 8 orang anak yang berusia dari 5-13 tahun.
Kesehariannya ia mengandalkan hasil pertaniannya seperti menanam kentang manis, singkong, dan padi.
Sedangkan untuk ikan, biasanya mereka membelinya langsung dari seorang nelayan di hutan pedalaman di sebuah danau.
Terdapat hal unik yang menjadi daya tarik dari keluarga besar Mwanje yaitu dari istrinya Florence ia dikaruniai lima dari tujuh anak yang terlahir albino.
Albino merupakan kondisi genetik yang jarang terjadi dimana tubuh tidak mampu memproduksi melamin. Hilangnya pigmen melamin pada mata, kulit, rambut.
"Reaksi awal ketika mengetahui anak lelaki pertama saya terlahir albino awalnya saya terkejut. Saya tidak menyangka sama sekali, tetapi saya memilih untuk mencintainya. Ia adalah anak kami, ujar Mwwanje.
Tetapi seperti banyak kasus yang timbul di beberapa kalangana keluarga di desanya. Memilih untuk mengurung anak mereka rapat-rapat di dalam rumah sepanjang waktu, lantaran takut diejek oleh tetangga.
Atau disebabkan karena faktor kurangnya pengetahuan mengenai cara merawat anak yang menderita albino.
Lebih parahnya lagi beberapa suami memilih untuk meninggalkan istri mereka usai mengetahui bayi yang dilahirkannya albino, berargumen jika anak tersebut bukanlah darah dagingnya.
"Terdapat berbagai rumor yang beredar tentang diriku dan keluargaku. Ketika masih cilik dulu saya pernah menngejek anak yang terlahir albino, kemudian banyak yang bilang ia mengutukku. Maka dari itu saya melahirkan lima orang anak albino," ungkap Florence.
Berbagai mitos menyebar dan mengancam mereka yang terlahir di Afrika Utara, dan beberapa negara lainnya yang meemiliki konsep presepsi aneh mengenai gejala kondisi kulit penderita albino.