Peringatan Penyerbuan Penjara Bastille
Teroris beraksi ketika Prancis merayakan Bastille Day alias Hari Bastille, Kamis (14/7/2016).
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NICE - Serangan teroris kembali melanda Prancis. Kali ini bukan menggunakan bahan peledak, melainkan memanfaatkan truk berukuran besar (lori) untuk menyerang para pejalan kaki.
Truk seberat 25 ton itu berjalan kencang dan zig-zag, lalu ditabrakkan ke arah kerumunan orang yang tengah menyaksikan pertunjukan kembang api di acara perayaan Bastile Day alias Hari Kemerdekaan Prancis, Kamis (14/7/2016), sekira pukul 22.30 waktu setempat.
Setidaknya 80 orang tewas dan lebih dari 50 orang mengalami luka serius.
Aksi yang dilakukan seorang pria keturunan Afrika tersebut baru berhenti setelah polisi menembak mati tersangka. Polisi sempat memberondongkan tembakan ke arah pengemudi sehingga kaca depan lori penuh lubang peluru.
Pelaku melakukan aksinya di jalan sepanjang 1,5 km, pinggir pantai kawasan French Riviera, Selatan Prancis.
Seorang saksi mata menyebutkan lori tersebut menghantam orang-orang yang tengah berada di kawasan itu sehingga tubuh mereka melayang seperti pin bowling.
Saksi mata itu juga mendengar jerit tangis yang tak pernah bakal ia bisa lupakan, di kawasan bagi pejalan kaki paling sibuk bagian selatan Kota Nice tersebut.
Teroris beraksi ketika Prancis merayakan Bastille Day alias Hari Bastille, Kamis (14/7/2016).
Perayaan tersebut untuk memperingati penyerbuan penjara Bastille oleh warga Prancis pada 14 Juli 1789, yang kemudian melahirkan Revolusi Prancis.
Pemberontakan dilakukan rakyat terhadap Raja Louis XVI yang mempunyai kekuasaan absolut di Prancis. Rakyat memberontak karena Louis XVI menerapkan pungutan pajak tinggi dan biaya makanan membubung tinggi.
Saat penjara Bastille diserbu, di tempat itu hanya ada tujuh tahanan. Sejak saat itu, setiap malam sebanyak 800 orang menghancurkan penjara Bastille.
Kejadian itu memicu lahirnya Revolusi Prancis yang menjadi cikal bakal Republik Prancis modern.
Tanggal 14 Juli menjadi hari libur nasional sejak 1880 hingga saat ini. Perayaan Bastille Day dilakukan di seluruh Prancis.
Seminggu setelah penyerbuan Bastille, Majelis Nasional menghapus feodalisme dan mengadopsi Deklarasi Hak Warga Negara dalam konstitusi.
Prancis bersatu melalui sebuah kesepakatan yang menyatakan, "Semua orang dilahirkan sebagai orang bebas dan mempunyai hak yang sama."
Sebulan kemudian, Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette menjalani eksekusi hukuman mati.
Peringatan penyerbuan penjara Bastille dipandang sebagai simbol pemberontakan bangsa yang modern ini, dan rekonsiliasi seluruh rakyat Prancis di dalam kekuasaan monarki konstitusional sebelum Republik Pertama.
Pesta dan upacara resmi diselenggarakan di seluruh Prancis. Parade militer rutin tertua dan terbesar di Eropa diadakan pada 14 Juli, di Jalan Champs-Élysées, Paris, di hadapan presiden, pejabat pemerintahan Prancis, dan perwakilan negara asing. (dailymail/febby mahendra)