75 Ribu Pengunjung Menikmati Festival Gion di Kyoto Jepang
Sedikitnya 75 ribu pengunjung meramaikan Festival Gion (matsuri), festival musim panas terkenal di Kyoto, mereka mengarak beragam macam gunungan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sedikitnya 75 ribu pengunjung meramaikan Festival Gion (matsuri), festival musim panas terkenal di Kyoto, mereka mengarak beragam macam gunungan.
"Parade mengapung yang dihias tinggi dan cantik itu luar biasa menakjubkan, lain kalau saya lihat lewat televisi rasanya luar biasa hebat sekali," ujar Kumiko Ayase, warga Osaka, yang berbagi pengalamannya mengikuti festival kepada Tribunnews.com.
Sebanyak 23 kelompok gunungan dan tombak-tombakan menghiasai jalan-jalan utama Kyoto, Minggu (17/7/2016). Festival ini mempertontonkan atraksi luar biasa kepada wisatawan lokal dan asing.
Dandanan peserta beragam. Ada yang berdandan ala geisha, duduk di atas tinggi, diarak dan diputarkan 90 derajat di simpangan jalan raya yang praktis semua ditutup demi Festival Gion.
Acara dilakukan mulai jam 10 pagi waktu Jepang hingga sore nanti. Festival ini akan berlangsung sampai 24 Juli untuk memeriahkan musim panas tahun ini.
Gion adalah festival tahunan yang diadakan di Kyoto selama satu bulan penuh pada Juli. Perayaan dimulai pada 1 Juli, ditandai dengan ritual Kippu iri dan diakhiri ritual Nagoshinoharae pada 30 Juli.
Puncak perayaan Gion Matsuri berupa Yoiyoiyama (malam sebelum Yoiyama, yaitu 15 Juli), Yoiyama (malam sebelum prosesi, 16 Juli) dan Yamaboko-junkō (prosesi Yamaboko, 17 Juli).
Yamaboko adalah istilah untuk Yama dan Hoko. Yama adalah kendaraan beroda (float) besar dari kayu dengan hiasan megah dan ditarik oleh banyak orang.
Hiasan kendaraan (kenshōhin) pada Yama berupa benda-benda keagamaan dan benda-benda seni seperti karpet yang didatangkan dari Eropa dan Tiongkok melalui Jalan Sutra.
Perdagangan dengan Dinasti Ming mencapai puncaknya pada zaman Muromachi, sehingga motif dari luar negeri banyak dipamerkan dalam Gion Matsuri. Masing-masing Yama mempunyai tema yang biasanya merupakan cerita dongeng yang berasal dari Tiongkok.
Hoko adalah jenis Yama dengan menara menjulang tinggi yang di ujung paling atasnya terdapat hoko (katana dengan mata di dua sisi) walaupun ada juga Hoko yang tidak bermenara.
Hoko juga dijadikan panggung untuk kelompok orang berpakaian Yukata yang terdiri dari pemain musik Gionbayashi dan peserta yang berkesempatan naik karena memenangkan undian hasil membeli Chimaki atau Gofu (semacam jimat).
Musik Gionbayashi yang menurut telinga orang Jepang berbunyi "Kon-chi-ki-chin" baru menjadi tradisi Gion Matsuri pada zaman Edo.
Gion Matsuri yang diselenggarakan secara bersama oleh kuil Ayatokunaka dan kuil Yasaka merupakan salah satu dari tiga festival terbesar di Kyoto bersama-sama dengan Aoi Matsuri (kuil Kamowakeikazuchi & kuil Kamomioya) dan Jidai Matsuri (kuil Heianjingū).
Gion Matsuri juga diselenggarakan di beberapa tempat di Jepang oleh berbagai kuil agama Shintō (jinja) yang menyandang sebutan kuil Gion (gion-sha). Di kota Fukuoka (Kyushu) setiap tahunnya di bulan Juli juga diselenggarakan Hakata Gion Yamakasa.
Kyoto Gion Matsuri adalah salah satu dari tiga festival terbesar di Jepang bersama-sama dengan Kanda Matsuri dan Tenjinmatsuri.
Klimaks Gion Matsuri berupa prosesi Yamaboko berlangsung tanggal 17 Juli pagi di jalan Karasuma-dōri, Shijo. Pada zaman sekarang, Yama dan Hoko yang ikut serta dalam prosesi berjumlah 32 buah.
Prosesi Yama dan Hoko di jalan utama kota Kyoto dipercaya dapat mengumpulkan segala penyakit menular.
Yama dan Hoko pulang ke lokasinya masing-masing setelah puncak perayaan selesai untuk segera dibongkar dan disimpan di gudang.
Yama dan Hoko konon harus segera dibongkar sebelum penyakit menular kembali berjangkit di permukiman penduduk.