Mafia Jepang Tak Bisa Rukun, Kecuali Pengunduran Diri Para Bos
Susah sekali menyatukan kembali kedua kelompok Yamaguchigumi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perpecahan mafia Jepang (Yakuza) sejak 1 Septemer 2015 hingga sekarang sehingga menjadi Yamaguchigumi dan Kobe Yamaguchigumi (KY) tidak akan bisa rukun, kecuali pengunduran diri para bosnya.
"Susah sekali menyatukan kembali kedua kelompok Yamaguchigumi yang telah pecah saat ini kecuali pimpinan bos mereka mengundurkan diri. Apakah mungkin? Bukan itu saja, masih ada beberapa faktor lain yang tidak memungkinkan bersatu kembali," ujar Pengacara dan Penasehat (Komon) Yamaguchigumi, Yukio Yamanouchi (70) khusus kepada Tribunnews.com Kamis ini (21/7/2016).
Yamanouchi yang memiliki satu anak puteri dan telah menikah hidup sendiri dengan suaminya, kini lebih banyak menikmati waktu luangnya di masa tua bersama isteri dan membuat buku setelah pensiun membantu Yamaguchigumi akhir tahun lalu.
Selama 27 tahun sedikitnya dia membantu Yamaguchigumi untuk berbagai pembelaan hukum di pengadilan bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar Jepang.
Perkenalannya dengan Masaru Takumi, pendiri Takumi-gumi (memiliki 1000 anggota sekitar tahun 1997) yang kemudian dibunuh oleh anggota Nakano-kai tahun 1997, membuatnya semakin dekat dengan organisasi Yamaguchigumi sampai dengan tahun lalu sebelum mengundurkan diri.
Masaru dulu merupakan orang kuat di Yamaguchigumi yang punya kesempatan sebenarnya menjadi bos Yamaguchigumi setelah Bos ke-5 Yoshinori Watanabe.
"Perpecahan Yamaguchigumi juga terkait ketidakadilan bos Shinobu Tsukasa (mantan Ketua Kodokai)saat ini karena menganakemaskan Kodokai menjadi anggota pimpinan di Yamaguchigumi. Orang nomor dua, Takayama, anggota Kodokai, yang kini di penjara juga jadi orang nomor dua Yamaguchigumi (Wakagashira)."
Selain itu menurut Yamanouchi, Tsukasa orangnya keras kepala, "Kalau sudah mau sesuatu harus dijalankan, keras dalam kepemimpinannya dan keras kepala," ujarnya.
Masalah lain adalah soal berbagai uang setoran yang sangat besar jumlahnya per bulan dari berbagai anggota dan kelompok yakuza yang berafiliasi ke Yamaguchigumi, membuat perpecahan kelompok ini.
"Setelah pecah, penggunaan logo berlian, Yamaguchigumi, yang sama pada kedua kelompok, juga menjadi masalah bagi kedua kelompok yang berbeda tersebut. Itu juga harus dibenahi antara kedua kelompok," kata orang yang pernah mengetahui luar dalam Yamaguchigumi ini.
Lebih parah lagi sebenarnya karena persaingan kekuasaan di dalam Yamaguchigumi.
Tsukasa tidak mau kekuatan Yamaken gumi lebih kuat daripada Kodokai (kelompok Tsukasa), sehingga Tsukasa berusaha melemahkan kekuatan Yamaken gumi yang dipimpin Kunio Inoue yang kini memimpin Kobe Yamaguchigumi (KY).