Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Biang Kerok Perang Mafia Jepang Kodokai

Itulah salah satu juga alasan penyebab perpecahan tersebut

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ternyata Biang Kerok Perang Mafia Jepang Kodokai
Foto Richard Susilo
Mantan Pengacara Yamaguchigumi, Yukio Yamanouchi (70) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ternyata biang kerok perang antar kelompok mafia Jepang (yakuza) dari Yamaguchigumi adalah kelompok Kodokai yang antusias sekali menguasai dunia yakuza di Jepang.

"Sebenarnya banyak orang di kalangan yakuza sudah tidak mau berperang, mau berdamai saja. Tetapi kelompok Kodokai tampaknya keras sekali ingin meningkatkan kekuasaan di kalangan yakuza Jepang agar semakin kuat. Mereka inilah yang sangat berambisi untuk perang sehingga mempengaruhi perang antar geng yakuza yang tak henti-hentinya saat ini," ujar mantan Pengacara Yamaguchigumi, Yukio Yamanouchi (70) khusus kepada Tribunnews.com Kamis ini (21/7/2016).

Banyak sekali di kalangan yakuza bukan saja di kelompok Yamaguchigumi saja tetapi terlebih di kelompok Kobe Yamaguchigumi (KY) yang sudah enggan, tak mau berperang antar geng saat ini, ingin cepat selesai saja dan fokus kepada peningkatan kesejahteraan kehidupan dengan pencarian uang lebih tinggi lagi.

Shinobu Tsukasa, bos yamaguchigumi, Oyabun, memang berasal dari Kodokai, mantan Ketua Kodokai yang bermarkas di Nagoya.

Salah satu penyebab perpecahan Yamaguchigumi juga karena Tsukasa tampaknya ketakutan melihat pengaruh Yamaken-gumi yang dipimpin Kunio Inoue semakin besar di dalam Yamaguchigumi saat itu.

"Itulah salah satu juga alasan penyebab perpecahan tersebut, selain masalah uang juga, pembagian kekayaan kepemilikan saham perusahaan kelompo Yamaguchigumi yang juga sebagian sahamnya dimiliki Inoue dan hal-hal lain," katanya.

Berita Rekomendasi

Lalu apakah dalam masa perang ini Yamanouchi tidak berusaha memisahkannya sebagai mantan Pengacara?

"Sudah ada orang dalam Yamaguchigumi (kanbu = salah satu pimpinan) yang berusaha untuk mendamaikan antara kedua geng tersebut. Namun tampaknya tidak mungkin terjadi penyatuan dan perpecahan ini akan terus berjalan selamanya menjadi dua geng terpisah. Kecuali mungkin semua pimpinannya mengundurkan diri. Tapi itu mustahil."

Pihak Yamaguchigumi tampaknya memang keras sesuai karakter keras kepala Tsukasa pula di tengah kepemimpinannya yang kini banyak dipertanyakan banyak kalangan internal yakuza.

Bahkan ada yang berusaha memintanya mengundurkan diri pula guna menenangkan perang antar gteng yakuza saat ini.

Bukti dari kekerasan tersebut dengan penggunaan pistol sering kali oleh anggota Yamaguchigumi dalam menghantam KY.

Bahkan salah satu pimpinan kelompok yang bergabung ke dalam KY (orang nomor dua Ikeda-gumi), Tadashi Takagi (55) dibunuh 31 Mei 2016.

Sedangkan kelompok KY sangat jarang sekali menggunakan KY. Tapi hanya bom molotov dan menabrakkan kendaraan bermotor ke markas geng Yamaguchigumi.

Darah untuk darah, itulah karakter Yakuza. Ditakutkan kelompok KY akan membalas membunuh pimpinan Yamaguchigumi sebagai tindakan balas dendam tersebut.

"Yang pasti tidak akan muncul perang besar karena Polisi pasti akan menangkap semua pimpinan utama kelompok yakuza dan tak ada artinya pada akhirnya perang tersebut kalau berakhir demikian."

Itulah sebabnya, bagi Hitman (pembunuh pimpinan yakuza) juga memang sangat terpilih biasanya, yaitu yang pasti tak akan bicara, siapa yang menyuruh membunuh sang korban.

"Kalau sampai dia bicara siapa yang menyuruh, maka orang yang menyuruh itu pasti masuk penjara pula sesuai UU Anti Yakuza yang ada saat ini," ujarnya.

Kini di tengah ketegangan suasana perang antar geng, seperti api dalam sekam, kedua pihak memang masih siap siaga.

Namun udara panas untuk perang tampaknya masih terus muncul dari kelompok Yamaguchigumi dan bukan dari KY.

Di samping itu polisi pun masih terus memonitor dengan ketat semua pihak yang berperang tersebut di tengah tekanan perintah dari pucuk pimpinan polisi yang meminta segera bawahannya agar mengambil tindakan tegas bagi yakuza yang membandel.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas