BERITA FOTO: Pasangan Terpendek di Dunia Itu Akhirnya Bertunangan
Setelah melewati masa pacaran delapan tahun, pasangan terpendek di dunia asal Brasil ini akhirnya bertunangan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BRASIL - Setelah melewati masa pacaran delapan tahun, pasangan terpendek di dunia asal Brasil ini akhirnya bertunangan.
Katyucia Hoshino dan Paulo Gabriel da Silva Barros memulai masa-masa indah setelah dipertemukan oleh media sosial.
Paulo (30), di tengah acara makan malam bersama teman-temannya, tiba melontarkan ajakan itu. Sembari tersipu-sipu malu dan memastikan apa yang dikatakan kekasihnya itu tidak main-main, Katyuchia, yang tiga tahun lebih muda, menerima “proposal” itu.
Katyuchia dan Paulu, yang masing-masing memiliki tinggi 89,408 cm dan 88,392 cm, berhasil bisa masuk Guinness Book of World Record setelah mereka benar-benar menikah nanti—sehingga menjadi pasangan terpendek di dunia.
Gelar pasangan terpendek di dunia saat ini masih dipegang oleh pasangan lain dari Brasil: Douglas Maistre Breger da Silva (46) dan Claudia Pereira Rocha (43) yang menikah pada 18 tahun yang lalu. Masing-masing memiliki tinggi 88,9 cm dan 91,44 cm.
Paulo dan Katyuchia pertama kali bertemu di media sosial dan memulai obrolan di MSN Messenger. Itu adalah cinta pada padangan pertama bagi Paulo, yang memiliki kondisi genetik langka yang disebut diastrophic dysplacia dwarfism. Tapi tidak bagi Katyuchia yang menderita achondroplasia dwarfism, sebuah kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan tulang; ia bahkan sempat memblokir Paulu di situs obrolan instan.
“Ia benar-benar menjengkelkan pada awalnya,” kenang Katyuchia tentang kekasihnya itu.
Tapi semua berubah 18 bulan kemudian ketika Katyuchia membukan blokiran kotan Paulo. Komunikasi kembali terjadi lagi, dan sejak itu mereka menjadi sepasang kekasih.
Kini mereka telah merencanakan pesta pernikahan. Mereka juga merencanakan punya rumah sendiri, punya mobil sendiri, dan punya anjing peliharaan sendiri. Mereka juga sudah membicarakan tentang bakal sulitnya Kutyuchia menjalani proses kelahiran karena kondisi rahim yang kurang mendukung.
“Pada dasarnya, kami adalah pasangan normal, tapi ukuran badan kami sedikit lebih pendek,” ujar Paulo, berkelakar. (Mail Online)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.