Mantan Guru SMP Ditangkap Polisi Jepang Gara-gara Masuk Sekolah Tanpa Izin
Seorang mantan guru SMP di Perfektur Hyogo ditangkap polisi gara-gara memasuki sekolah tanpa izin.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang mantan guru SMP di Perfektur Hyogo ditangkap polisi gara-gara memasuki sekolah tanpa izin.
"Seorang mantan guru SMP di Perfektur Hyogo ditangkap polisi dan dirumahkan sejak 15 Agustus kemarin karena kelakuannya memasuki bekas sekolahnya tanpa izin," kata sumber Tribunnews.com, Selasa (16/8/2016).
Guru pria berusia 54 tahun (dulu guru SMP) kini guru sekolah pendidikan khusus untuk orang cacat, akhirnya diskors. Dia dirumahkan tidak boleh bekerja selama 3 bulan oleh Dewan Pendidikan Kota Kobe.
Kejadiannya karena sang guru memasuki sekolah SMP tempatnya dulu bekerja dengan kunci duplikat yang dibuatnya dan tak dilaporkan kepada kepala sekolahnya saat itu.
Kejadian hari Sabtu 27 Februari 2016 jam 8 pagi. Sang guru memasuki sekolah SMP tempat dulu dia bekerja, lalu makan dua set makanan yang tersisa termasuk ikan dan bibimba (makanan sayur pedas Korea) sambil menikmati dua kaleng bir 500 mililiter.
Secara tak sengaja kepala sekolah jam 9 pagi datang ke sana dan sang guru berpura-pura mencari dokumennya.
Tapi makanan tersisa yang kelihatan di mejanya tak bisa menutupi kebohongannya.
Sang guru mengakui telah makan dua set makanan yang tersisa di sana.
"Sayang kan, mubazir makanan tidak dimakan walaupun tersisa, jadi saya makan itu," katanya kepada polisi.
Setelah diproses kepolisian akhirnya guru tersebut bebas kembali. Namun Senin kemarin pihak Dewan Pendidikan Kota Kobe memutuskan untuk menskorsing guru tersebut, dirumahkan selama tiga bulan.
Kelakuan guru SMP mencuri makanan tersisa tersebut ternyata telah dilakukan sekitar lima kali sejak tahun 2004 hingga tahun 2012.
Kemudian dilakukannya lagi 28 Juni lalu dengan memasuki seolah dan ruangan makan secara ilegal pakai duplikat kunci palsunya.
Itulah yang memberatkannya sehingga ditangkap polisi, sekaligus kini dirumahkan oleh Dewan Pendidikan Kota Kobe.