IIHO Japan Makin Memperburuk Citra Halal di Jepang
IIHO Japan hadir tanggal 27 Juli 2016, yang menuliskan sebagai cabang dari IIHO yang bermarkas di Riyadh Arab Saudi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belum lama ini muncul satu organisasi bernama International Islamic Halal Organization (IIHO) Japan yang dipimpin oleh Mohammad Zubair.
Padahal di Jepang sudah ada sedikitnya lima lembaga yang memberikan sertifikat halal untuk makanan dan restoran di Jepang termasuk Asosiasi Bisnis Halal Jepang yang reputasinya dipercaya oleh banyak perusahaan Jepang.
IIHO Japan hadir tanggal 27 Juli 2016, yang menuliskan sebagai cabang dari IIHO yang bermarkas di Riyadh Arab Saudi.
"Pemimpinnya Zubair di Jepang citranya jelek karena banyak perusahaan Jepang kecewa terhadapnya," kata sumber Tribunnews.com, Rabu (17/8/2016).
Tribunnews.com berusaha mewawancarai Mohammad Zubair, namun dia selalu menghindar dan setelah membuat perjanjian wawancara pun tak ada kabar beritanya hingga kini.
Padahal Zubair sendiri yang menentukan tanggal jam dan tempat wawancara. Namun pada waktu yang ditentukan sama sekali tak ada kabar sejak 13 Agustus lalu hingga kini.
"Ini Zubair cuma memakai nama organisassi untuk cari uang saja dengan mengeluarkan sertifikat halal dan memang banyak perusahan Jepang yang kecewa terhadapnya," kata sumber Tribunnews.com yang lain.
Sangat disayangkan saat ini citra halal di Jepang patut dipertanyakan meskipun beberapa tempat dengan berani memasang sertifikat halal di muka pintu masuk restorannya.
Penelusuran Tribunnews.com di beberapa restoran bersertifikat halal, tiga di antaranya masuk sampai ke dapur, melihat cucian piring dan gelas yang tadinya untuk minuman alkohol dan juga ada bekas makanan haram dicampur jadi satu.
Melihat sertifikat halal yang dikeluarkannya juga ternyata sama, dari sebuah organisasi yang sama dengan pimpinannya orang muslim Malaysia.
"Mungkin bagi kalangan muslim Indonesia yang ke Jepang sebaiknya tak usah melihat tempelan sertifikat halal atau tidaknya, karena sudah banyak penulisan halal hanya sebagai formalitas saja," tambah sumber itu.
"Yang penting teliti sebelum makan, pastikan makanan dan minuman haram atau halal oleh diri kita sendiri, jangan terpengaruh penulisan sertifikat halal yang ada di restoran tersebut," ujar dia.