Presiden Duterte: Militer Filipina Siap Untuk Perang Dengan Cina
Filipina memperingatkan Cina akan terjadi perang berdarah jika Negeri Tirai Bambu itu terus mencoba mencaplok wilayah mereka di Laut Cina Selatan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Filipina memperingatkan Cina akan terjadi perang berdarah jika Negeri Tirai Bambu itu terus mencoba mencaplok wilayah mereka di Laut Cina Selatan.
Bahkan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah menginstruksikan militernya, Rabu (24/8/2016) bersiap melawan Cina.
"Militer harus siap melindungi wilayahnya dari gangguan Cina," kata Duterte.
Presiden Filipina mengatakan negaranya tidak akan menyerah terhadap Cina jika berani mencaplok sejengkal wilayahnya.
Jika Cina menyerang wilayahnya, Duterte mengatakan Filipina akan melawan dengan perang hingga titik darah terakhir.
Diketahui, ketegangan masih menyelimuti Laut Cina Selatan.
Hingga Senin (20/7/2015), Filipina dan Cina saling pamer kekuatan militer di perairan yang menjadi sengketa tersebut.
Setelah Beijing mereklamasi pulau karang dan membangun landasan pacu di sana, kini giliran Manila menyiagakan jet tempur dan kapal pencegat.
"Kami akan menempatkan sejumlah jet tempur di bekas pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) yang menghadap ke Laut Cina Selatan," kata militer Filipina dalam keterangan tertulisnya.
Selain jet tempur, kabarnya, Filipina akan menempatkan kapal pencegat di Laut Cina Selatan.
Tepatnya di Teluk Subic (Subic Bay) yang berjarak sekitar 200 kilometer dari ujung utara Filipina.
Bila dibandingkan dengan Cina, aksi Filipina itu relatif tidak provokatif.
Apalagi, Filipina termasuk negara yang paling akhir mereaksi kecurangan Cina di wilayah sengketa tersebut.
Didukung militer AS, Manila pun lantas percaya diri untuk ikut menyiagakan militernya di wilayah sengketa itu.
Berdalih patroli dan mempertahankan kedaulatan perbatasan, Filipina pun menempatkan armada militernya.
"Angkatan Darat (AD) Filipina akan menjadikan Teluk Subic sebagai aset keamanan dan memanfaatkan wilayah tersebut sebagai pangkalan jet militer dan kapal-kapal pencegat," kata Arsenio Andolong, kepala humas Kementerian Pertahanan Filipina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.