Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8.991 Anak Pengungsi di Jerman 'Menghilang'

Sekitar 9.000 pengungsi anak-anak yang tiba di Jerman menghilang begitu saja sejak awal tahun 2016 ini.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 8.991 Anak Pengungsi di Jerman 'Menghilang'
Kompas.com
Pengungsi anak bernama Shyar Ahmad (14 tahun) ini merupakan salah satu dari banyak anak yang terluka parah karena perang dengan ISIS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sekitar 9.000 pengungsi anak-anak yang tiba di Jerman menghilang begitu saja sejak awal tahun 2016 ini. Anak-anak itu tiba tanpa didampingi orangtua mereka.

Kantor Kriminal Federal (BKA) Jerman mengungkapkan kasus itu kepada publik pada Senin (29/8/2016) bersamaan dengan berlanjutnya debat tentang longgarnya peraturan imigrasi.

Jumlah pengungsi anak yang hilang itu naik dua kali lipat dari Januari ketika ada 4.749 pengungsi dilaporkan hilang.

BKA mengatakan, anak-anak itu masuk ke Jerman tanpa didampingi orangtua mereka seperti diberitakan oleh Daily Mail, Senin (29/8/2016).

Sebagian besar dari 8.991 anak-anak yang hilang itu berusia antara 14 dan 17 tahun. Namun, yang paling menyedihkan lagi, 867 anak berusia di bawah 13 tahun.

Pihak berwenang bersikeras mereka tidak tahu apa yang telah terjadi pada anak-anak itu. Namun, dikatakan, sejauh ini tidak ada bukti bahwa mereka jatuh ke tangan kelompok pelaku kejahatan.

Banyak anak dilaporkan hilang dari pusat-pusat pengungsian. Polisi mengatakan, kemungkinan anak-anak itu pergi ke teman-teman atau kerabat mereka di kota atau negara lain di Eropa.

Berita Rekomendasi

Seorang juru bicara BKA mengatakan, "Dalam banyak kasus, tidak seperti anak-anak yang menghilang tanpa rencana, beberapa di antara mereka ingin mengunjungi orangtua mereka."

"(Juga mengunjungi) saudara atau teman di kota-kota lain di Jerman atau bahkan negara-negara Eropa lainnya," katanya.

Petugas BKA mengakui sulit untuk menjaga data penghitungan migran yang tiba karena mereka umumnya datang tanpa surat-surat identitas dan karena mereka mengeja nama dengan beberapa cara.

Pada Februari 2016, Europol memperkirakan bahwa sedikitnya 10.000 anak-anak pengungsi hilang setelah tiba di Eropa. Baru-baru ini jumlahnya "jauh lebih tinggi".

Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) memperingatkan, anak-anak dari zona konflik merupakan "kelompok yang paling rentan di antara para pengungsi".

Anak-anak itu rentan dimangsa geng-geng kriminal dan eksploitasi seksual.

Sebagian besar anak-anak yang hilang berasal dari negara-negara konflik, seperti Afganistan, Suriah, Somalia, Eritrea, Maroko, dan Aljazair.

Berdasarkan perkiraan, 300.000 migran atau pengungsi bakal tiba di Jerman tahun ini.

Pada Minggu (28/8/2016), wakil dari Kanselir Jerman Angela Merkel menuduhnya karena menganggap remeh soal kesulitan integrasi para migran ke dalam masyarakat dan kultur setempat selama setahun oleh satu juta pencari suaka yang masuk ke negara itu.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas