Jepang Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Kaki Gunung Fuji
Untuk mengasah taji-tajinya, JSDF (Japan Self Defense Force) menggelar latihan tahunan di kaki gunung Fuji.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Setelah menyelenggarakan latihan militer skala besar maritim dengan berbagai negara, Jepang juga tidak melupakan sektor pertahanan dalam negeri.
Untuk mengasah taji-tajinya, JSDF (Japan Self Defense Force) menggelar latihan tahunan di kaki gunung Fuji.
Latihan yang berlangsung selama empat hari dimulai pada hari Rabu 24 Agustus 2016, dengan fokus mempertahankan wilayah Jepang dari invasi negara lawan.
Seperti kita ketahui, Korea Utara menjadi suatu ancaman tersendiri yang sukar ditebak. Maka yang bisa dilakukan hanya mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.
Latihan militer Jepang
Latihan yang tahun ini dimulai tepat sehari sesudah Korea Utara mengumumkan keberhasilan peluncuran rudal balistik dari kapal selamnya ini melibatkan 2.400 prajurit, tank, meriam howitzer, dan helikopter.
Latihan dilaksanakan di Higashi-Fuji firing range di Gotemba, yang jaraknya hanya 80 kilometer dari Tokyo.
Kedekatan dengan lokasi kota tersebut membuat latihan tahunan ini menjadi sangat populer di kalangan penduduk, sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikan latihan yang juga dihiasi aksi parade ratusan alutsista.
JSDF, yang memahami animo masyarakat, juga tak segan menunjukkan fire power demo dari sekian banyak alutsista yang terlibat, sehingga memberikan rasa aman kepada masyarakat Jepang.
JGSDF menggelar banyak aset udara, mulai dari helikopter serang AH-1S Cobra yang menembakkan rudal TOW, AH-64 Apache, dan helikopter buatan dalam negeri Jepang, OH-1Ninja.
Dari helikopter angkut ada Kawasaki CH-47J yang tampil menerjunkan kendaraan taktis yang membawa pasukan.
Sementara Mitsubishi H-60 Blackhawk yang dilengkapi tangki bahan bakar cadangan dan melaksanakan fastroping prajurit dan kemudian melaksanakan penjemputan dengan teknik STABO.
Main Battle Tank terbaru JGSDF seperti Type 10 tampak menemani Type 90 serta Type 74 yang sudah mulai uzur melakukan penembakan dengan munisi hidup, serta melakukan simulasi manuver melalui rute yang sudah dibersihkan dari ranjau oleh kendaraan sapu ranjau Type 92 yang menembakkan roket MCLC.