Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Relikui Jantung St Padre Pio untuk Pertama Kali Dipamerkan di Amerika Serikat

Kaca terlihat agak buram dan jenazah hanya terlihat samar-samar.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Relikui Jantung St Padre Pio untuk Pertama Kali Dipamerkan di Amerika Serikat
AP
Jenazah berupa relikui jantung Santo Pio dari Pietrelcina, yang lebih dikenal dengan Padre Pio 

TRIBUNNEWS.COM, LOWELL - Jenazah berupa relikui jantung Santo Pio dari Pietrelcina, yang lebih dikenal dengan Padre Pio, akan dipamerkan untuk penghormatan di Massachusetts minggu ini.

The Sun melaporkan bahwa baru pertama kalinya relikui jantung Santo Pio akan dihadirkan Rabu (21/9/2016) di Gereja Immaculate Conception di Lowell.

Pastor Paul Soper mengatakan menghormati relikui orang kudus adalah praktik kuno atau tradisi dalam iman Katolik.

Santo Padre Pio adalah Saudara kapusin paling dikenal karena memiliki Stigmata, atau luka Yesus Kristus.

Ia meninggal di Foggia, Italia, pada tahun 1968 dan dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2002. Tubuh Santo Padre Pio sebagian besar masih utuh.

Jantung juga dapat dilihat di lokasi di Boston dan Braintree minggu ini.

Dikutip dari Hidup Katolik.com, atas persetujuan Vatikan, jenazah Padre Pio dikeluarkan dari makam sesudah 40 tahun meninggal dunia.

Berita Rekomendasi

Upacara pengangkatan serta pembukaan peti jenazah dilakukan Minggu (2/3/2005) malam dipimpin oleh Mgr Domenico Umberto D’Ambrosio serta sejumlah umat.

Rangkaian acara berlangsung selama tiga jam.

Saat peti jenazah diangkat, secara spontan umat bertepuk tangan meriah, suatu tanda penghormatan khas Italia.

Lewat tayangan video, kita dapat melihat peti jenazah telah lapuk dan salib telah berkarat.

Dua lapis penutup peti dibuka namun kaca yang merupakan bagian akhir dari penutup peti tidak dibuka.

Kaca terlihat agak buram dan jenazah hanya terlihat samar-samar.

Kepada Radio Vatikan, Mgr Domenico menjelaskan bahwa secara umum kondisi jenazah dalam keadaan baik: janggut, kuku, lutut, dan tangan masih terlihat jelas.

Meski demikian, jenazah tidak sepenuhnya utuh seperti sediakala.

Lebih lanjut Mgr Domenico menuturkan, penggalian jenazah orang suci merupakan salah satu tradisi lama dalam Gereja Katolik.

“Tujuannya untuk menjamin pemeliharaan jenazah orang kudus dengan menggunakan cara-cara yang wajar. Dengan demikian, generasi mendatang juga mendapat kesempatan menghormati serta merawat relikwinya,” ujar Mgr Domenico, Uskup Agung Manfredonia yang membawahi wilayah tempat Padre Pio disemayamkan.

Pengangkatan jenazah Padre Pio dari makam disambut hangat banyak orang kendati tidak semua pihak setuju.

Dikabarkan, sebagian pengikut Padre Pio bahkan sejumlah kerabat dekat Padre Pio sempat menyatakan keberatan mereka atas pengangkatan jenazah tersebut.

Meskipun demikian, pengangkatan jenazah tetap dilaksanakan.

Mengingat jenazah tidak sepenuhnya utuh lagi, sebuah tim yang terdiri dari ahli medis serta ahli biokimia diminta membantu mengawetkan serta memperbaiki jenazah Padre Pio.

Menurut Kantor Berita Italia, Ansa (23/4), wajah Padre Pio dipoles serta diperbaiki menjadi utuh kembali.

Sebuah tim dari Museum Madame Tussauds, London yang tersohor sebagai ahli membuat patung lilin, mengerjakan tugas tersebut.

“Dia tampak seperti sedang tidur. Memang lebih baik wajahnya dipoles seperti itu daripada tampil seperti batu marmer yang dingin,” ujar Domenico Masone, Camat Pietralcina, tempat lahir Padre Pio.(FoxNews/lowellsun/AP/HIDUP/Mal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas