Warga Aleppo Putus Asa Bertahan Hidup Akibat Krisis Air
Krisis air di Aleppo, Suriah, telah membuat warga setempat putus asa untuk bertahan hidup.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, ALEPPO - Krisis air di Aleppo, Suriah, telah membuat warga setempat putus asa untuk bertahan hidup.
Serangan bom yang terjadi di Aleppo, Jumat (23/9/2016) dan Sabtu (24/9/2016) telah membuat kehidupan warga semakin sengsara.
Padahal, gencatan senjata sempat disepakati.
Namun, hal itu tetap tak menjamin kedamaian di Suriah sebab serangan udara makin brutal.
Serangan udara yang banyak menyasar pompa-pompa air membuat sekitar 1,75 juta warga Aleppo yang tersisa harus bertahan hidup tanpa air.
Pengeboman stasiun pusat pompa air di Aleppo bahkan telah menciptakan kebocoran air yang menimbulkan genangan air kotor.
Perwakilan UNICEF di Suriah, Hanaa Singer, mengatakan penduduk di wilayah timur Aleppo kemungkinan besar akan terkontaminasi air kotor.
"Nyaris sebanyak dua juta warga di Aleppo harus bertahan hidup tanpa air lagi," kata Singer.
"Ini akan sangat berbahaya bagi anak-anak di sana. Anak-anak yang terluka dan kurang gizi itu harus kembali merana," ucapnya lagi.
Serangan udara di Aleppo telah membuat pompa yang digunakan sebagai pasokan air utama warga rusak dan menimbulkan krisis air yang parah.
Hal yang membuat semakin parah, pompa utama di wilayah barat juga dimatikan kelompok oposisi, sehingga wilayah itu menjadi krisis air.
Upaya perbaikan tidak dapat dilakukan, akibat terus terjadinya serangan-serangan di daerah tersebut.
Dalam serangan udara yang terjadi dua hari kemarin, lebih dari 100 orang tewas dan kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.
Serangan dipicu pasukan rezim Assad yang didukung pasukan Rusia untuk mengambil alih Aleppo.
Berakhirnya gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat menandai kembali berlanjutnya konflik di Suriah yang sudah berjalan lima tahun lebih ini. (The Guardian/Reuters)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.