Penembakan di Sekolah dan Warga Kulit Hitam Kembali Terjadi di Amerika Serikat
"Ya Tuhan. Kalian telah membunuh saudaraku. Saya hanya menghubungi kalian untuk menolongnya, tapi yang kalian lakukan malah membunuhnya,"
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, SOUTH CAROLINA - Aksi penembakan di sekolah dan penembakan warga kulit hitam kembali terjadi di Amerika Serikat (AS).
Rabu (28/9/2016), seorang pria kulit hitam di California dan dua orang di sebuah sekolah di South Carolina tewas ditembak.
Penembakan pria kulit hitam bernama Alfred Olango di California dilakukan polisi di El Cajon, San Diego, California.
Menurut kepolisian, Olango sempat diringkus dua orang polisi atas laporan adanya seorang yang mengalami kelainan jiwa di jalanan setempat.
Polisi kemudian menembakkan senjatanya setelah melihat Olango mengambil sesuatu dari sakunya dan mengacungkan benda itu dalam pose menembak.
Kematian Olango akibat penembakan itu kemudian memicu amarah warga atas isu diskriminasi rasial yang ditudingkan kepada kepolisian AS.
"Ya Tuhan. Kalian telah membunuh saudaraku. Saya hanya menghubungi kalian untuk menolongnya, tapi yang kalian lakukan malah membunuhnya," tangis seorang perempuan yang mengaku saudari Olango.
Aksi protes dilakukan sejumlah aktivis HAM dan ratusan warga yang turun ke jalan, meminta keadilan atas kematian Olango.
Sedangkan, di South Carolina, seorang guru dan seorang pelajar tewas ditembak seorang remaja 14 tahun di SD Townville.
Penembakan itu juga mencederai seorang pelajar SD lain di sekolah tersebut hingga kritis.
Remaja tersebut baru dapat diringkus setelah seorang petugas pemadam kebakaran melompat ke arahnya dan menjatuhkannya.
Belum diketahui apa yang menjadi motif penembakan tersebut dan apa hubungan antara pelaku dengan korban di sekolah tersebut. (NBC News/Reuters)