Rusia Bereaksi Keras Atas Hasil Laporan Penyelidikan Pesawat MH17
Investigasi tersebut terlalu bermuatan politis dan tak mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEN HAAG - Pemerintah Rusia bereaksi keras atas kesimpulan tim penyidik internasional, Rabu (28/9/2016) lalu, yang menyatakan bahwa pesawat penumpang Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh sebuah rudal yang dilepaskan dari kawasan yang dikuasai separatis pro-Rusia di Ukraina Timur.
Reaksi keras Rusia disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Maria Zakharova menyebut penyelidikan tersebut bias dan bermotif politik.
Ia mengatakan bahwa penyelidikan itu mengabaikan bukti yang diajukan oleh Rusia.
Sementara itu juru bicara kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal negaranya, termasuk Buk, tidak pernah melewati perbatasan Ukraina.
Menurutnya, investigasi tersebut terlalu bermuatan politis dan tak mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi.
Sementara itu Pemerintah Amerika Serikat menyambut hasil investigasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang diumumkan kemarin, di Belanda.
Melalui Juru Bicara John Kirby, Pemerintah AS menyebut hasil investigasi tersebut menguatkan tuduhan AS sejak awal peristiwa pada 17 Juli 2014 silam.
Kala itu, AS langsung menyebut bahwa ada dugaan kuat Pemerintah Rusia menjadi "dalang" di balik penembakan rudal ke arah Boeing 777 dengan 298 orang di dalamnya itu.
AS dengan cepat menyebut bahwa tindakan tak berprikemanusiaan itu dilakukan oleh kelompok separatis Ukraina yang didukung Pemerintah Rusia.
Kemarin, dalam konferensi pers para penyelidik menyatakan rudal BUK yang digunakan untuk menjatuhkan MH17 diluncurkan dari wilayah utara Ukraina.
Sebelumnya, rudal dan peralatan peluncuran dibawa dari wilayah Rusia untuk masuk ke Ukraina, dan melakukan penembakan.
Investigasi ini tak menyebut siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut. Namun tim telah mengantongi 100-an nama yang terlibat dalam proses pemindahan rudal dari Rusia ke Ukraina, hingga proses penembakan.
"Tak diragukan lagi, MH17 memang ditembak jatuh dengan rudal BUK dari wilayah di utara Rusia, oleh kelompok separatis yang didukung Rusia," tegas Kirby, seperti dilansir AFP.
"Kami juga mencatat, langkah investigasi bersama ini membuktikan bahwa rudal dan peluncurnya dibawa ke Ukraina dari Rusia, dan kemudian dikembalikan ke Rusia setelah penembakan," ungkap dia. (NHK/AP).