Ini Hasil Pemeriksaan Mental Presiden Filipina Duterte yang Muncul ke Publik
Duterte juga didiagnosa sangat mementingkan diri sendiri dan memiliki perilaku manipulatif.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte adalah sosok individu impulsif yang sulit mengendalikan keinginan dan emosinya serta menderita kondisi psikologis jangka panjang.
Kesimpulan itu berasal dari sebuah hasil pemeriksaan kesehatan mental Duterte yang dilakukan pada 1998 saat dia masih menjabat wali kota Davao.
Pemeriksaan kesehatan psikologi itu dilakukan Dr Natividad Dayan di saat pembatalan pernikahannya dengan mantan istrinya, Elizabeth Zimmerman.
Hasil pemeriksaan itu menyimpulkan, Duterte menderita, kondisi antisosial narsistik, sebuah pola perilaku abnormal yang ditandai dengan pengabaian, ketidaksensitifan, dan terlalu fokus pada diri sendiri.
Duterte juga didiagnosa sangat mementingkan diri sendiri dan memiliki perilaku manipulatif.
Selain itu, Duterte juga disimpulkan memiliki kecenderungan gemar mempermalukan orang lain serta melanggar hak dan melukai perasaan orang lain.
Dia juga dianggap tidak mampu merefleksikan konsekuensi atas perbuatannya.
Duterte dianggap berani melakukan hal-hal yang destruktif dan buruk dalam melakukan pengambilan keputusan serta tak suka melihat fakta dalam sebuah masalah.
Hasil pemeriksaan yang kemudian dibawa ke persidangan perceraian itu juga menunjukkan Duterte secara psikologis tak mampu memenuhi kewajiban dalam pernikahan sesuai dengan komitmen yang dibuatnya.
Dia juga dianggap tak memiliki kapasitas memadai untuk meminta maaf dan merasa bersalah.
Dalam sidang itu, Duterte juga disebut kerap bermain perempuan dan melakukan sejumlah hubungan gelap di saat dia masih menikahi istrinya.
Dalam kesaksiannya, Elizabeth Zimmerman menggambarkan pernikahannya dengan Duterte adalah masa-masa menyedihkan dan mengerikan.
Dia juga menggambarkan emosi Duterte yang tak terkendali.
Demikian dikabarkan stasiun televisi ABS-CBN News.
Elizabeth Zimmerman yang menikahi Duterte pada 1973 itu mengatakan, pernikahannya sudah mulai terasa hambar setelah mereka hidup bersama selama 10 tahun.
Namun, putri Duterte yang kini menjabat wali kota Davao, Sara Duterte membela ayahnya dan mengatakan dokumen pengadilan itu tak menyebut bahwa Duterte tak layak untuk menjadi seorang pemimpin.(Ervan Hardoko/Independent, ABS-CBN)