TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Sejumlah pemimpin negara turut berbelasungkawa bersama rakyat Thailand atas kematian Raja Bhumibol Adulyadej.

Bhumibol Adulyadej tutup usia di umur 88 tahun, setelah memerintah selama 70 tahun, di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok, Kamis (13/10/2016).

Tak hanya oleh rakyat Thailand, sosok Bhumibol Adulyadej juga sangat dikenang oleh para pemimpin negara.

Bagi mereka, Bhumibol Adulyadej adalah penguasa terlama di dunia yang juga adalah sosok pemersatu Thailand serta raja yang mengabdi pada rakyatnya.

Atas kematiannya, ungkapan belasungkawa datang dari berbagai pemimpin negara, dari Presiden Joko Widodo sampai Presiden AS Barack Obama.

Presiden Jokowi mengatakan Bhumibol Adulyadej merupakan sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat serta pembawa kedamaian bagi rakyat.

"Kesederhanaan Raja Bhumibol dan perhatiannya terhadap rakyat patut kita teladani," kata Presiden Jokowi.

Dalam pernyataan belasungkawa Presiden Barack Obama, momen saat dirinya bertemu Bhumibol dalam kunjungannya ke Thailand pada 2012 dikenang.

"Bhumibol Adulyadej merupakan pejuang yang pantang menyerah soal perkembangan negaranya, demi meningkatkan kehidupan rakyatnya," kata Barack Obama.

Belasungkawa juga datang dari Perdana Menteri India Narendra Modi dan Malaysia Najib Razak, yang masing-masing mengenang Bhumibol sebagai sosok membanggakan dan berkontribusi besar.

Thailand menetapkan masa berkabung senasional selama setahun penuh atas wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej.

Warga Thailand disambut untuk ikut berkabung atas tutup usianya raja kesayangan mereka itu.

Pemasangan bendera setengah tiang juga akan dilakukan oleh seluruh institusi publik dan pemerintahan selama 30 hari mulai Jumat (14/10/2016). (Fox News/Phuket News)