Dua Tahun Dijajah ISIS, Irak Umumkan Perang Rebut Mosul
Serangan ini dipandang sebagai langkah besar dan penting Irak untuk melawan keberadaan ISIS di Irak.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSUL - Irak akhirnya mengumumkan perang untuk mengambil alih Kota Mosul, setelah dua tahun diduduki oleh ISIS.
Perdana Menteri (PM) Irak Haider Al-Abadi mengatakan Irak akan memulai serangannya untuk mengambil alih kota kedua terbesar Irak itu.
Serangan ini dipandang sebagai langkah besar dan penting Irak untuk melawan keberadaan ISIS di Irak.
"Lonceng menuju kemerdekaan telah berbunyi dan operasi untuk merebut Mosul telah dimulai," demikian ucap Haider Al-Abadi, Senin (17/10/2016).
"Bendera Irak tak lama lagi akan berkibar di tengah rakyat Mosul," kata Haider Al-Abadi lagi.
Menurut pantauan Reuters, sejumlah helikopter sudah terlihat di langit Irak, melepaskan tembakan ke arah timur Kota Mosul.
Aljazeera juga melaporkan adanya bombardir roket dan peluru tembakan di Mosul, tepat usai Haider Al-Abadi mengumumkan perang dengan ISIS.
Pasukan Pemerintah Irak akan didukung oleh serangan udara dan darat dari koalisi AS, yang telah memulai serangan Senin ini.
Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan AS dan koalisi internasionalnya siap mendukung upaya perlawanan yang dilakukan Irak ini.
"Kami yakin Irak akan dapat menumpas musuh kita bersama itu dan membebaskan Mosul serta Irak dari kebencian dan kebrutalan ISIS," kata Ash Carter.
Komandan koalisi AS, Letjen Stephen Townsend, mengatakan operasi untuk mengambil alih Mosul diperkirakan akan berlangsung hingga berminggu-minggu.
Peperangan sengit diprediksi akan terjadi di Mosul, mengingat sejak 2014 Mosul telah dikuasai oleh 3.000 - 4.500 anggota militan ISIS. (ABC News/Reuters)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.