Duterte Ingin Selesaikan Sengketa Laut Cina Selatan dengan Tiongkok
“Hal itu mungkin muncul, namun akan membuka jalan yang mulus bagi semua pihak,” kata Duterte.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menyatakan niatnya untuk menyelesaikan sengketa wilayah dengan Tiongkok terkait Laut Cina Selatan tanpa menciptakan keretakan hubungan kedua negara.
Hal itu disampaikan Duterte saat menemui wartawan pada Selasa (18/10/2016) di Beijing sesaat setelah tiba di kota tersebut untuk kunjungan selama empat hari ke Tiongkok.
Saat ditanya mengenai rencana membahas masalah tersebut pada pertemuan puncak pertamanya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Kamis (20/10/2016), Duterte menyebutkan hal itu bukan menjadi salah satu topik agenda pembahasan.
“Hal itu mungkin muncul, namun akan membuka jalan yang mulus bagi semua pihak,” kata Duterte.
Pada bulan Juli, mahkamah arbitrase di Den Haag memberikan putusan yang berpihak pada Filipina dan menolak klaim wilayah Tiongkok di Laut Cina Selatan.
Sembari menekankan agar putusan tersebut harus dihormati, Duterte juga mengutarakan harapan untuk memperbaiki hubungan dengan Tiongkok demi menerima bantuan ekonomi.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan, selama kunjungan Duterte akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping, bertukar pendapat secara mendalam mengenai perbaikan dan pengembangan hubungan bilateral, memperdalam kerja sama di berbagai bidang, serta masalah-masalah internasional dan regional yang diperhatikan bersama.
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dan Ketua Kongres Nasional Rakyat Tiongkok Zhang Dejiang masing-masing akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Duterte. (NHK/CRI).