Begini Tegangnya Saat Rombongan Kapal Induk Rusia Jajal Kesiagaan Angkatan Laut Inggris
Inggris menyiapkan kekuatan untuk menyambut gugus tempur kapal Rusia dengan mengerahkan destroyer HMS Duncan dan dari pangkalannya di Portsmouth.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sepanjang perjalanannya melintasi Laut Utara, Admiral Kusnetzov sendiri sudah dibayangi ketat fregat HMS Richmond dan fregat AL Norwegia KNM Fridtjof Nansen yang berpangkalan di Shetland terus-menerus hingga mendekati Inggris.
Armada Rusia tersebut juga dibayangi dari udara oleh pesawat patroli maritim P-3 Orion yang mengambil sejumlah foto udara atas gugus tugas Rusia tersebut.
Pada 20 Oktober 2016, kapal induk Admiral Kuznetsov memasuki perairan Inggris dan melintas dekat Kent, walaupun mereka menjaga diri tetap dalam koridor dengan tidak menyimpang dari garis batas perairan internasional.
Rusia pun menaati protokol dengan melaporkan kehadiran mereka ke otoritas setempat yang dilewati, dan memberitahukan flight plan setiap kali pesawat-pesawat tempurnya melakukan lepas landas dan penerbangan untuk mengawal gugus tugas AL Rusia tersebut.
Di deknya disiagakan dua jet tempur Su-33 yang sudah dipasangi rudal dan siap lepas landas, seolah memberikan peringatan kepada Inggris dan NATO untuk tidak main-main dengan Kusnetzov.
Yang lebih seru lagi, Rusia ternyata juga memainkan manuver taktisnya: AL Rusia menggerakkan dua korvetnya dari kelas Buyan yang tadinya siaga di laut merah ke arah Utara dengan melintasi perairan di sekitar Portugal, mendekati Inggris untuk menyambut Admiral Kusnetzov yang merampungkan perlintasannya di Channel.
Permainan catur klasik ini dijawab Royal Navy dengan mengerahkan HMS Dragon ke Selatan untuk membayangi kedua korvet yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Kalibr tersebut.
Amerika Serikat juga mengerahkan satu destroyernya USS Carney dari kelas Arleigh Burke untuk membayangi kedatangan Kusnetzov di Laut Merah.
Buat Rusia, kemampuan mereka untuk show of force dengan mengerahkan kapal induk Admiral Kusnetzov dianggap sebagai pembuktian bahwa Rusia punya kemampuan proyeksi kekuatannya kemanapun mereka mau, tanpa bisa didikte NATO.
Betapapun, reaksi cermat dan tak mempan provokasi yang ditunjukkan oleh Royal Navy memberikan jaminan pada Eropa bahwa NATO siap menangani aksi provokasi yang ditunjukkan oleh pihak manapun yang berseberangan dengan mereka.