Ramos Horta: Donald Trump Provokator dan Pemicu Kekacauan Dunia
“Ini sangat mengkhawatirkan bagi kita semua dan hal itu tidak mewakili kepentingan AS"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DARWIN- Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Jose Ramos Horta, mengatakan, Donald Trump akan memprovokasi instabilitas dan gangguan dunia jika ia menjadi Presiden AS.
Ramos Horta mengungkapkan hal itu kepada ABC News, Selasa (25/10/2016).
Menurut mantan Presiden Timor Lerste itu, ia masih dalam proses meminta para pemenang Hadiah Nobel Perdamaian lainnya untuk menandatangani sebuah surat terbuka yang mendesak masyarakat AS untuk tidak memberikan suaranya kepada Trump.
"Saya dan banyak teman saya, para pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, sangat prihatin dengan nada bicara calon presiden Donald Trump,” katanya saat melakukan kunjungan ke Darwin, Selasa.
Keprihatinan Ramos terutama karena komentar Trump yang “meremehkan tentang migran, Muslim, dan pengungsi." Katanya.
“Ini sangat mengkhawatirkan bagi kita semua dan hal itu tidak mewakili kepentingan AS,” ujarnya sambil menambahkan, AS harus dipimpin dengan ‘kebijaksanaan dan kehati-hatian’.
Ramos mengatakan, AS harus menyadari kalau negaranya bukan satu-satunya kekuatan di dunia.
Memperburuk situasi
"AS merupakan kekuatan global yang tak terbantahkan dan kekuatan global harus dipimpin dengan kehati-hatian, dengan kebijaksanaan yang sangat besar," demikian Ramos.
Menurut Ramos, dirinya tidak percaya kandidat dari Partai Republik itu memiliki keterampilan diplomatik untuk memimpin kekuatan dunia.
"Apa pun keputusan yang diambil Presiden dan Kongres AS terhadap sejumlah ketentuan dan isu internasional dapat meningkatkan perdamaian, namun dapat menimbulkan ketidakstabilan dan gangguan dunia," kata Ramos.
Dia mengatakan kebijakan Trump yang telah diuraikan dalam pidato kampanye itu ‘sangat berbahaya’ dan bisa memperburuk situasi yang bergejolak.
Pidato semacam ini menggelorakan dunia yang sudah dalam keadaan tegang di mana ada banyak kelompok ekstrim anti-AS di banyak bagian dunia.
“AS tidak mampu [membiarkannya] dan dunia juga tidak mampu [membiarkannya]," kata Ramos.