TRIBUNNEWS.COM, MOSUL - Angkatan bersenjata Arab Saudi menegaskan, tidak akan terlibat dalam operasi militer melawan ISIS yang sedang berlangsung untuk merebut kota Mosul, Irak.

Juru bicara koalisi Arab Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri membeberkan alasan tak terlibatnya militer Saudi di Irak.

"Kami tak bisa berpartisipasi dalam operasi yang melibatkan pasukan Mobilisasi Rakyat yang didukung Iran," Assiri menegaskan kepada situs berita Alarabiya.net, Kamis (27/10/2016).

Namun, lanjut Al-Assiri, Arab Saudi siap terus bergabung dengan koalisi pimpinan AS dalam operasi untuk mengisolasi ISIS di kota Raqqa, Suriah.

"Kerajaan Arab Saudi berkomitmen untuk memerangi ISIS di Suriah sebagai bagian dari sebuah koalisi internasional, termasuk di dalamnya serangan udara," ujar Al-Assiri.

"Serangan itu bisa dilakukan jet-jet tempur kami di dalam negeri atau yang ditembatkan di pangkalan udara Incirlik, Turki," tambah dia.

Terkait serangan darat untuk merebut kota Raqqa, Al-Assiri mengatakan, bahwa koalisi internasional dalam pertemuan di Washington DC sepakat bahwa serangan darat akan dilakukan pasukan Suriah.

"Koalisi hanya akan memberikan perlindungan berupa serangan udara," tambah Al-Assiri.

Al-Assiri menegaskan, angkatan udara Arab Saudi sudah berpartisipasi dalam serangan udara terhadap ISIS di Suriah sejak 2014 dan sudah menerbangkan 201 sorti.