Permintaan Terakhir Prajurit Waria Pembocor Rahasia AS Sebelum Obama Lengser
Chelsea Manning, berharap Presiden Barack Obama mau memberikan pengurangan masa hukuman, sebelum dia meninggalkan Gedung Putih.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK -- Chelsea Manning, berharap Presiden Barack Obama mau memberikan pengurangan masa hukuman, sebelum dia meninggalkan Gedung Putih.
Chelsea Manning adalah prajurit trangender yang menjadi narapidana dalam kasus pembocoran dokumen rahasia dan dijatuhi vonis 35 tahun penjara.
Pemilik nama asli Bradley ini, dijatuhi vonis pada Agustus 2013, setelah membocorkan ribuan dokumen rahasia negara.
Dia dinyatakan bersalah atas aksi spionase, meski tidak terbukti melakukan hal itu untuk kepentingan musuh.
Manning dikenakan 20 dakwaan termasuk pencurian dan pelanggaran dalam pemakaian komputer tanpa hak.
Dia sebelumnya mengakui telah membocorkan sejumlah dokumen kepada Wikileaks.
Manning mengaku tak meminta pengampunan atas kesalahan yang dilakukannya. Dia pun menyadari bahwa perbuatannya tetap akan tertinggal di dalam rekam jejaknya,
Demikian pernyataan yang dituangkan Manning dalam petisi yang dipublikasikan harian the New York Times, Minggu (13/11/2016), seperti dikutip AFP.
"Satu-satunya bantuan yang saya minta adalah untuk dibebaskan dari penjara militer setelah menjalani enam tahun kurungan, sebagai orang yang tidak berniat untuk merugikan kepentingan Amerika Serikat atau merugikan anggota lain," kata dia.
Manning, telah dua kali melakukan percobaan bunuh diri di dalam penjara. Terakhir, akhir bulan lalu dia melakukan upaya tersebut.
Dalam petisi itu, Manning pun menyertakan surat dukungan dari Daniel Ellsberg yang membocorkan rahasia dari Pentagon tentang Perang Vietnam di tahun 1971.
Juga ada surat serupa dari jurnalis Glenn Greenwald dan mantan Kepala Jaksa Komisi Militer Morris Davis.
Masa tugas Obama sebagai Presiden tinggal tersisa dua bulan, sebelum Presiden terpilih Donald Trump menduduki kursinya di Gedung Putih.