Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang Asing di Jepang Dilatih Menghadapi Gempa Bumi saat Olimpiade 2020

Gempa besar menghantam Tokyo dan banyak orang asing kebingungan tak bisa kembali ke hotelnya masing-masing pada saat Olimpiade 2020.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Orang Asing di Jepang Dilatih Menghadapi Gempa Bumi saat Olimpiade 2020
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Petugas kereta api menjelaskan dalam bahasa Inggris kepada orang asing cara ke luar lewat pintu darurat di Stasiun Musashi Kosugi Kawasaki, Rabu (16/11/2016). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gempa besar menghantam Tokyo dan banyak orang asing kebingungan tak bisa kembali ke hotelnya masing-masing pada saat Olimpiade 2020.

Demikian skenario latihan mengantisipasi bencana alam di Tokyo yang dilakukan bersama sekitar 160 orang asing pagi ini di sekitar stasiun kereta api Musashi Kosugi, Nakahara-ku, Kawasaki.

"Latihan darurat ini memang untuk berjaga dan antisipasi seandainya nanti saat Olimpiade 2020 ada bencana besar seperti gempa bumi menghantam Tokyo dan sekitarnya," kata Nakayama, seorang petugas kepada Tribunnews.com, Rabu (16/11/2016).

Telah diputuskan, kawasan Kawasaki akan menjadi perkampungan atlet Olimpiade 2020 dari Inggris.

Pada pelatihan ini selain pihak petugas kereta api untuk bidang transportasi juga dilibatkan pihak kepolisian yang mengatur hal-hal terkait keselamatan masyarakat darurat, misalnya pengungsian saat bencana.

Untuk itu kertas penjelasan dibuat dalam bahasa Inggris termasuk peta sekitar stasiun kereta api dengan arah pintu darurat bagi pengungsian para penumpang juga tampak tergambar dan tertulis dalam bahasa Inggri, China dan juga bahasa Jepang.

Berita Rekomendasi

"Karena petunjuk sudah tertulis bahasa Inggris, rasanya nanti apabila benar ada gempa akan banyak terbantu. Saya rasa orang asing yang ada di Jepang karena bisa membaca dengan mudah," kata seorang peserta dari Brazil.

"Pelatihan memang untuk lebih meningkatkan kesiapan semua orang, sekaligus berharap kerja sama yang lebih baik khususnya dengan orang asing nantinya dalam penanganan bencana. Dengan adanya peta berbahasa Inggris dan China serta bahasa Jepang, diharapkan bisa lebih mudah membantu semua anggota masyarakat," kata Kazutoshi Matsuyama asisten direktur manajemen krisis yang bertanggung jawab dari daerah Nakahara-ku, Kawasaki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas