Pejabat Jepang: Amdal Pelabuhan Patimban Diputuskan oleh Pemerintah Indonesia
Penelitian mengenai dampak lingkungan (Amdal) pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang diputuskan sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penelitian mengenai dampak lingkungan (Amdal) pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat diputuskan sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia, tidak terkait dengan Jepang. Namun pihak Jepang membantu untuk teknis kerja sama seperti apa yang akan dilakukan.
"Untuk Amdal sepenuhnya memang tim dari pemerintah Indonesia yang memutuskan. Pihak Jepang hanya membantu soal teknis seperti apa pelabuhan tersebut akan dibuat sehingga bisa diperhitungkan apa saja yang terkait dan kemudian oleh tim Indonesia bisa dianalisa dampak lingkungannya," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (24/11/2016).
Kerja sama dengan pemerintah Indonesia saat ini terkait Pelabuhan Patimban baru soal teknis dan bantuan dana dari pemerintah Jepang.
"Kami berharap sekali Amdal ini bisa secepatnya diselesaikan karena kami telah memberikan perkiraan rencana kerja kepada Indonesia. Diharapkan Desember bisa ada hasil resmi mengenai Amdal. Namun kalau terundur satu bulan, semua rencana kerja akan terundur pula nantinya," kata dia.
Menurut Kementerian Perhubungan Indonesia masih menunggu Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
"RTRW belum ditetapkan. Namun pemerintah akan berusaha mempercepat penetapan RTRW karena ini proyek strategis nasional. Nanti RTRW nasional, provinsi, kabupaten akan dibuat paralel untuk mempercepat, kalau tidak bisa panjang prosesnya nanti," tegas Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub A Tonny Budiono beberapa waktu lalu kepada pers.
Beberapa pihak swasta Jepang yang dihubungi Tribunnews.com juga berharap proyek Patimban bisa segera diselesaikan karena akan sangat membantu transportasi mereka dari pabrik ke berbagai lokasi di Indonesia.
"Sangat kita nantikan Pelabuhan Patimban segera selesai karena akan ikut mempercepat proses pengiriman berbagai suku cadang nantinya dengan pabrik kami di Indonesia," ungkap Ryuji Nakayama, seorang pengusaha Jepang.