Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Foto Satelit Ungkap Fakta Mengerikan Kamp Penyiksaan di Korut, Tak Ada Beda Antara Hidup dan Mati

Sebuah citra satelit menunjukkan, ada fitur baru ditambahkan ke Camp Kwanliso 25, sebuah kamp penjara terkenal di Korea Utara.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Foto Satelit Ungkap Fakta Mengerikan Kamp Penyiksaan di Korut, Tak Ada Beda Antara Hidup dan Mati
Sumber Foto AFP/Getty Images
Peluru kendali Korea Utara jarak menengah 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah citra satelit menunjukkan, ada fitur baru ditambahkan ke Camp Kwanliso 25, sebuah kamp penjara terkenal di Korea Utara.

Ribuan pembangkang politik dipenjara di kamp-kamp ini atas kejahatan terhadap negara.

Mereka kelaparan, menjadi kelinci percobaan dan dieksekusi tanpa pengadilan.

Dirangkum TribunTravel.com dari laman ViralThread.com, Korea Utara menolak untuk mengakui keberadaan kamp-kamp penjara yang dikenal juga sebagai "kwanliso", tempat 120 ribu orang diyakini ditahan.

Sementara ratusan ribu lainnya diperkirakan telah meninggal selama 50 tahun terakhir menurut penyelidikan PBB.

Komisi Penyelidikan PBB melaporkan, skala pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara menjadi yang paling parah di seluruh dunia.

BERITA REKOMENDASI

Menurut lembaga HAM internasional, Amnesty Internasional (AI), "pemerintah Korea Utara masih menyangkal keberadaan kamp-kamp neraka tersebut."

Padahal, gambar-gambar terbaru satelit menunjukkan jika sistem dalam kamp penjara tersebut masih berjalan.

"Tahun demi tahun, kami telah mendokumentasikan dan memfoto jaringan yang begitu luas, itu terlihat jelas dari ruang angkasa," kata Direktur Kampanye AI Inggris, Kerry Moscogiuri.

"Puluhan ribu orang yang ditahan di kamp-kamp menghadapi penderitaan yang tak terbayangkan, kerja paksa yang mengerikan, kekurangan gizi merajalela, penyiksaan, perkosaan, bahkan eksekusi," sambungnya.

Satu mantan tahanan, yang memperkenalkan diri sebagai "Kang", juga telah memberikan penjelasan tentang pengalamannya bekerja di kamp.


Kang dipenjarakan pada usia sembilan tahun di Yodok, tahanan dipaksa untuk bekerja dari senja hingga fajar sampai tidak ada banyak perbedaan antara hidup dan mati.

"Selama tiga tahun penahanan, kami sering tidak memenuhi target karena selalu lapar dan lemah. Kami dihukum dengan pemukulan dan kuota makanan kita juga dikurangi," kata Kang.

Ini hanyalah sebagian kecil hal mengkhawatirkan tentang kehidupan di Korea Utara, semakin banyak kita belajar tentang hal itu semakin terasa menakutkan tampaknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas