Sayembara Pencarian Pemimpin ISIS Berhadiah Rp 335 Miliar, Mau Ikut?
Washington telah meningkatkan lebih dari dua kali lipat menjadi 25 juta dollar dari sebelumnya 10 juta dollar AS
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC -- Mau mendapat uang 25 juta dollar atau setara Rp 335,3 miliar? Amerika Serikat menyediakan hadiah tersebut bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi yang dapat mengarah kepada penangkapan Abu Bakr al-Baghdadi.
Washington telah meningkatkan lebih dari dua kali lipat menjadi 25 juta dollar dari sebelumnya 10 juta dollar AS, hadiah untuk informasi yang mempermudah penangkapan pemimpin Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu.
Menurut Voice of Amerika, Sabtu (17/12/2016), Departemen Luar Negeri AS mengumumkan peningkatan “Hadiah bagi Keadilan” itu pada Jumat (16/12/2016).
Peningkatan hadiah itu karena ancaman oleh Baghdadi telah meningkat secara signifikan dalam tahun-tahun belakangan ini.
Hadiah itu akan diberikan kepada siapapun yang dapat memberikan ínformasi yang menjurus kepada "tempat, penangkapan, atau pengadilan” terhadap tokoh teroris paling bengit itu.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, “Di bawah Baghdadi, ISIS bertanggung-jawab atas kematian ribuan warga sipil di Timur Tengah, termasuk pembunuhan brutal sejumlah sandera sipil dari Jepang, Inggris, dan AS,”
Dikatakan, ISIS juga telah “memungkinkan atau mengarahkan serangan-serangan teroris sampai di luar batas- batas kekhalifahan yang dinyatakannya sendiri.”
Baghdadi menyatakan diri sebagai pemimpin kalifah Muslim dua tahun lalu.
Dia biasanya bersikap tidak menonjolkan diri, tetapi bulan lalu dia mengumumkan pesan audio yang mendesak para pendukungnya agar mempertahankan kota Mosul di Irak, yang dikuasai ISIS.
Tempat keberadaan Baghdadi tidak diketahui, tetapi sebagian orang yakin dia mungkin di Mosul atau wilayah di luar kota itu, dekat perbatasan dengan Suriah.
Para pejabat yakin bahwa serangan koalisi militer terhadap Mosul menyebabkan Baghdadi atau para pejabat tingginya terus bergerak berpindah-pindah, supaya jangan diketahui di mana ia berada.
Baghdadi telah dilaporkan berkali-kali bahwa ia menderita cedera ataupun tewas, tetapi laporan-laporan itu tidak pernah terbukti.
Dalam pernyataan yang diumumkan kepada media awal Juli 2014, Baghdadi secara luas mengecam Barat dan memanggil semua umat Muslim, khususnya mereka yang mempunyai pengalaman di bidang militer, medis, administrasi, dan pelayanan masyarakat agar beremigrasi ke kalifahan itu.