Jerman Ragukan Klaim ISIS Soal Teror Truk di Berlin
Klaim kelompok teroris itu muncul setelah pihak kejaksaan Jerman mengaku tak memiliki bukti yang kuat tentang pelaku dalam aksi itu.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan teror menggunakan truk di bazar Natal di Kota Berlin, Jerman.
Serangan yang terjadi Senin (19/12/2016) waktu setempat, menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya.
"Seorang prajurit ISIS yang melakukan operasi di Berlin sebagai balasan dengan menyasar negara koalisi," demikian disebutkan kantor berita Amaq, yang berada dalam jaringan kelompok teroris tersebut.
Namun, pernyataan dalam berita itu tak menyebutkan siapa pelaku serangan.
Sementara, di sisi lain, otoritas keamanan Jerman pun meragukan tersangka yang ditangkap di lokasi kejadian sebagai pelaku dalam serangan itu.
Klaim kelompok teroris itu muncul setelah pihak kejaksaan Jerman mengaku tak memiliki bukti yang kuat tentang pelaku dalam aksi itu.
Sementara, melepaskan seorang pencari suaka asal Pakistan yang menjadi satu-satunya terduga pelaku dalam serangan ini pun bakal menebar ketakutan di muka publik.
"Kami tak bisa mengesampingkan bahwa pelaku berkeliaran di jalan," kata Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere dalam sebuah siaran di jaringan ZDF.
Namun, seperti dikutip AFP, Maiziere mengaku yakin bakal ada kemajuan dalam penyelidikan ini.
Diberitakan sebelumnya, seorang pencari suaka asal Pakistan ditangkap pada Senin malam. Dia disebut terlihat melompat dari dalam truk yang digunakan untuk teror itu.
Terduga pelaku itu pun dilaporkan terlihat melarikan diri dari tempat kejadian.
Namun, otoritas keamanan menggambarkan adanya keraguan yang besar atas peran lelaki itu.
Selanjutnya, penyidik menjadi ragu, apakah mereka memang telah menangkap pelaku yang sebenarkan dalam aksi ini.
Kepala Kepolisian Berlin Klaus Kandt sejak awal mengingatkan, bahwa ada kemungkinan orang yang berbahaya masih berkeliaran di sekitar lingkungan itu.