Angin Topan Terjang Filipina Saat Natal, Empat Orang Tewas
"Beberapa penduduk menolak untuk meninggalkan rumah mereka bahkan ketika aku memperingatkan mereka bahwa akan dapat menghadapi hukuman mati,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BATANGAS – Angin topan terjadi saat hari Natal di Filipina, Minggu (25/12/2016).
Akibat angin kencang tersebut setidaknya empat orang tewas dan sejumlah rumah hancur.
Topan Nock-Ten melanda lima Provinsi di Filipina pada puncak perayaan Natal.
Akibatnya ribuan penduduk dan wisatawan mengungsi di negara dengan umat Katolik terbesar di Asia.
Seorang petani meninggal setelah terjepit sebuah pohon tumbang di Provinsi Quezon.
Termasuk pasangan yang tersapu banjir bandang meninggal di Provinsi Albay, Tenggara dari Manila, setelah topan menyapu di Provinsi Casiguran, Minggu malam.
Nock-Ten, secara lokal dikenal sebagai topan Nina, kemudian meniup ke barat melintasi pegunungan dan pulau provinsi, merusak rumah, menumbangkan pohon dan meruntuhkan perangkat komunikasi.
Pejabat Filipina menyatakan di beberapa propinsi pihaknya merasa sulit untuk meyakinkan warga mengungsi saat perayaan Natal.
"Beberapa penduduk menolak untuk meninggalkan rumah mereka bahkan ketika aku memperingatkan mereka bahwa akan dapat menghadapi hukuman mati," kata Cedric Daep, seorang pejabat Tanggap Bencana di Albay, melalui telepon.
Para pejabat di Albay, menyampaikan lebih dari 150.000 warga desa telah mengungsi .
Puluhan ribu penduduk desa, dipaksa untuk menghabiskan Natal beramai-ramai di posko darurat. (AP)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.