Umat Kristen di Aleppo Rayakan Natal dan Berharap Tercipta Perdamaian
"Suasana meriah luar biasa. Ini adalah kelahiran baru Yesus Kristus dan kelahiran baru untuk kota Aleppo,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, AMMAN – Umat kristen di Aleppo merayakan pesta kelahiran Yesus di bawah pohon Natal raksasa yang menyala untuk pertama kalinya dalam lima tahun sejak perang pecah di negeri itu.
Dalam perayaan Natal terssebut, umat kristiani berdoa agar perdamaian kembali ke kota itu di bawah kendali penuh pemerintah.
Kejatuhan pemberontak di Aleppo Timur adalah kemenangan terbesar Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara Suriah yang sudah hampir enam tahun.
Menurut Bakhash, penduduk kristen Aleppo telah menyusut sejak dimulainya konflik sekitar 50.000 dari 250.000.
Dalam Gereja Katedral St Elias yang berada di Aleppo, imam berdoa agar perdamaian hadir di negeri tersebut.
"Suasana meriah luar biasa. Ini adalah kelahiran baru Yesus Kristus dan kelahiran baru untuk kota Aleppo," kata George Bakhash, seorang pemimpin komunitas Kristen.
Dia mengatakan jumlah yang menghadiri Misa di seluruh kota melonjak.
Sekarang umat tidak lagi takut dengan rudal dari daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.
Ratusan orang menari dan merayakan Natal di kawasan Azizya.
Pohon natal yang selama ini gelap sejak pemberontak berkuasa, kini kembali terang benderang.
Pada rekaman live yang ditampilkan televisi milik pemerintah, ditampilkan seorang wanita.
Wanita tersebut diketahui sebagai seorang ibu yang membawa foto anaknya dan tewas terbunuh dalam perang.
Foto anaknya bersama gambar Perawan Maria.
"Saya yakin jiwanya sekarang dalam damai karena Aleppo telah dibebaskan," katanya.
Seorang imam gereja Katolik pun menyatakan kebahagiaannya perang telah usai dan perayaan Natal bisa kembali dirayakan bersama di Aleppo.
"Saya senang perang akhirnya berakhir di Aleppo. Ini untuk pertama kalinya warga Kristen di Aleppo bisa merayakan Natal tanpa rasa takut," kata Pastor Pierbattista Pizzaball.
"Saya harap pemerintah bis akembali membangun kota Aleppo yang rusak akibat perang," ujarnya usai memimpin misa di satu gereja Katolik di Aleppo. (TIME/REUTERS/AP)