Donald Trump Ditolak Rakyat Amerika Serikat Namun Dimenangkan
Bagi pebisnis real estate Donald Trump, butuh perjalanan panjang dan terjal untuk merebut posisi tertinggi di Gedung Putih.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Dewi Agustina
Hal-hal tersebut lantas mendapat respons negatif dan kebencian dari publik.
Penolakan pun datang dari warga AS, rivalnya mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Presiden AS Barack Obama, sampai Kepala Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus.
"Orang yang hanya berpikir ingin membangun tembok pemisah, bukan jembatan, bukanlah seorang Kristen," komentar sang paus soal kebijakan Trump yang ingin membangun sebuah tembok raksasa di perbatasan AS-Meksiko.
Atas sejumlah skandal yang menyandungnya, tokoh-tokoh perempuan termasuk Ibu Negara AS Michelle Obama juga menolak Trump.
Kandidat presiden Partai Republik itu dianggap tidak layak sebagai presiden atas tutur dan perbuatannya yang dinilai seringkali merendahkan kaum perempuan.
Bahkan, istri Trump, Melania Trump, mengatakan dirinya juga tidak setuju atas komentar cabul suaminya yang sempat menjadi viral itu.
Penolakan juga datang dari pihak-pihak yang selama ini menjadi ancaman bagi warga AS, seperti kelompok-kelompok militan atau teroris yang mengatasnamakan agama untuk aksi-aksinya.
Sosok Trump sempat muncul di sebuah video rilisan kelompok cabang Al-Qaeda di Somalia, yang dibuat untuk merekrut pejihad.
kebijakan larangan muslim masuk wilayah AS yang diusung Trump itu ternyata telah dianggap sebagai sentimen rasisme dan anti-muslim yang mewakili opini AS.
Hal itu menjadikan AS sebagai target ancaman dari pihak-pihak anti-AS yang ingin menyerang negeri Paman Sam tersebut.
Tak heran, Trump kemudian sempat dianggap sebagai ancaman bagi warga AS. Warga pun mulai ketakutan akan kelanjutan Trump di ajang pemilihan presiden, sampai-sampai ide untuk pindah keluar AS menjadi populer di kalangan warga.
Pada Maret, pencarian kata kunci "Bagaimana cara pindah ke Kanada" di mesin pencari Google menjadi viral.
Melonjaknya pencarian kata kunci tersebut dikatakan berkaitan dengan kabar kemenangan Trump di pemilihan suara pendahuluan Super Tuesday bulan itu.
Namun Dimenangkan
Meski kerap ditolak dan dianggap sebagai sebuah ancaman, Donald Trump tetap berjaya di ajang pemilihan presiden.