Kepolisian Australia Selidiki Kasus Pengibaran Bendera Papua Merdeka di KJRI Melbourne
Kepolisian Australia tengah menyelidiki kasus pengibaran bendera Papua Merdeka di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
![Kepolisian Australia Selidiki Kasus Pengibaran Bendera Papua Merdeka di KJRI Melbourne](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bendera-kelompok_20170106_203338.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, VICTORIA - Kepolisian Australia tengah menyelidiki kasus pengibaran bendera Papua Merdeka di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, Australia.
Bendera Papua Merdeka, Bintang Kejora, mendadak dikibarkan di kantor KJRI Melbourne, Jumat (6/1/2017), sekitar pukul 12.52 waktu setempat.
Baca: TNI Hentikan Kerjasama Militer Australia, Bendera Bintang Kejora Tiba-tiba Berkibar di Melbourne
Menurut informasi yang didapat Kompas,com, pelakunya diduga dua orang tak dikenal, kemungkinan dari etnis Kaukasia.
Berdasarkan laporan diperoleh, otoritas Australia sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
The Guardian menyebut kepolisian Victoria turut membantu kepolisian federal Australia untuk melakukan penyelidikan.
Sebelumnya diberitakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga telah menghubungi Menlu Australia Julie Bishop, Sabtu (7/1/2017).
Dalam komunikasi antara dua menlu tersebut, Retno memastikan Pemerintah Australia akan melakukan investigasi dan memproses hukum pelaku kasus itu.
Informasi yang diterima Kompas.com dari Melbourne dan Canberra menyebutkan pelakunya terdiri dari dua orang.
Orang pertama, seorang laki-laki, menerobos dengan memanjat gedung di samping KJRI dan melompat ke teras atas Gedung KJRI.
Setelah berada di Gedung KJRI, pelaku lalu membentangkan bendera Bintang Kejora.
Ketika itu, KJRI sedang sepi karena ditinggal untuk ibadah shalat Jumat sehingga tidak ada staf yang mengetahui peristiwa tersebut.
Pelaku kedua, seorang perempuan, tidak masuk ke gedung, tetapi dia merekam momen pengibaran bendera Bintang Kejora tersebut. (The Guardian/Straits Times/Kompas.com/Tribunnews)