Pria Pemilik Organ Intim Terpanjang dan Terbesar Ini Mengaku Tersiksa
Menurutnya, ukuran tersebut menghentikan dia dari pekerjaannya dan memembuatnya bergantung pada manfaat negara.
Editor: Eko Sutriyanto
"Dalam budaya Latin siapa pun yang memiliki organ intim yang lebih besar adalah lebih macho," ujarnya.
Untuk itum, ini menjadi sesuatu yang membuat dia berbeda dengan orang-orang lain dan membuatnya merasa istimewa.
Dokter juga telah mampu menawarkan beberapa wawasan dalam bagaimana alat kelamin Roberto menjadi begitu besar.
Mereka mengatakan ia telah melakukan peregangan organ intim dengan bobot sejak usia remaja.
Dr Yesus David Salazar Gonzalez mengatakan, pria itu memang terobsesi dengan panjang alat kelamin.
"Dia mulai dengan pembesaran ini sejak ia masih remaja, membungkus beberapa band di sekitar alat kelaminnya dengan beberapa bobot dan mencoba untuk meregangkan," jelasnya.
Ukuran tipis alat kelamin Roberto menyebabkan dia mengalami sejumlah masalah kesehatan.
Termasuk infeksi saluran kemih sering terjadi karena tidak semua air kencingnya lolos kulup yang panjang.
Ditambah ia selalu membungkus alat kelaminnya itu dengan perban.
Dia juga tidak bisa tidur dada ke bawah dan harus menyimpan penisnya di atas bantal sendiri untuk menghindari ketidaknyamanan pada malam hari.
Berhubungan intim secara aktif juga terlarang untuk Roberto karena organ intimnya memiliki terlalu banyak ketebalan untuk melakukan hubungan intim.
"Beberapa orang bertanya kepada saya jika saya menaruh beberapa kondom di atasnya dan jawabannya adalah: Saya tidak bisa. Saya tidak pernah bisa menembus siapa pun karena terlalu tebal," jelasnya.
Meskipun tinggal di Amerika Serikat, Roberto tidak mencoba untuk berhubungan intim dua kali.
Wanita pertama yang ia ajak berhubungan intim mundur segera setelah ia melihat ukuran alat kelaminnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.