TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadikan hari pelantikannya sebagai Hari Pengabdian Pahlawan Nasional.

Donald Trump resmi dilantik sebagai presiden pada 20 Januari, di Gedung Capitol, Washington, AS, mengakhiri masa pemerintahan Barack Obama.

Pidato pelantikan Trump pada hari itu kerap disebut bertajuk patriotisme, lantaran dianggap membangkitkan semangat patriot bangsa.

"Jika kita membuka hati untuk semangat patriot, tidak akan ada ruang lagi bagi prasangka atau kecurigaan," demikian sepenggal pidato Trump.

Baca: Presiden Meksiko Tolak Bayar Pembangunan Tembok Trump

Baca: Cari Kata Sumpah Serapah di Twitter, yang Keluar Malah Akun Donald Trump

Atas itu, Trump kemudian menyebut hari saat dirinya resmi menjabat sebagai Presiden AS sebagai Hari Pengabdian Pahlawan Nasional.

Hal itu diresmikan melalui perintah eksekutif yang ditandatangani Selasa (24/1/2017).

"Mulai sekarang, saya, Donald J Trump, Presiden AS, dengan segala otoritas yang diberikan pada saya oleh Konstitusi AS dan hukum AS, meresmikan 20 Januari 2017 sebagai Hari Pengabdian Pahlawan Nasional," itulah isi perintah eksekutifnya.

Namun, penentuan hari nasional untuk hari pelantikan kepresidenan AS memang sudah dilakukan sejak beberapa dekade lalu.

Sebagai contoh, Presiden AS ke-43 George W Bush menjadikan hari pelantikannya pada 20 Januari 1993 sebagai Hari Doa dan Syukur Nasional.

Sedangkan, Presiden AS ke-44 Barack Obama menjadikan hari pelantikannya pada 20 Januari 2009 sebagai Hari Perdamaian dan Pembaruan Nasional.

Peresmian Hari Pengabdian Pahlawan Nasional menerima kritik dari publik, yang berpikir Trump telah menganggap dirinya sebagai pahlawan melalui penentuan hari nasional itu.

Ada juga yang mempertanyakan sikap Trump yang dianggap selalu merendahkan pahlawan dan veteran militer AS, yang dinilai kontras dengan penentuan hari pengabdian pahlawan pada hari pelantikannya. (Washington Post/NBC News).