Perawat Jepang Dimutilasi, Pembunuh Ditangkap di Bandara Osaka
Okada telah hilang pada bulan Maret 2014 dan saat ditemukan penuh dengan puluhan luka tusuk.
Editor: Johnson Simanjuntak
![Perawat Jepang Dimutilasi, Pembunuh Ditangkap di Bandara Osaka](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/yuri-nih2_20170127_194518.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wanita campuran Brazil dan Jepang ini diburu polisi sejak tiga tahun lalu.
Yuri Ketty Oishi (32) diburu karena membunuh perawat wanita Jepang Rika Okada (29) dengan memutilasi, memotong-motong tubuhnya, lalu bagian tubuh dimasukkan ke dalam boks, dikirimkan ke kota Hachioji dan disimpan di loker umum.
"Polisi menangkap Oishi Selasa lalu (24/1/2017) di bandara Kansai Osaka dari China karena ingin transit Rabu ke negara lain," ujar sumber Tribinnews.com Jumat ini (27/1/2017).
Oishi selain menipu korban Rika Okada (29), seorang perawat dari daerah Nishinari-ku Osaka, juga membunuh dengan memutilasi tubuhnya lalu dimasukkan ke boks dua meter panjang, diberi tanda Boneka saat pengiriman menuju Hachioji 21 Mei 2014.
Okada teman Oishi, saat berada di sekolah dasar yang sama.
Okada telah hilang pada bulan Maret 2014 dan saat ditemukan penuh dengan puluhan luka tusuk.
Lalu dipotong-potong, dimasukkan ke boks dan dikirim lewat jasa kurir swasta dengan nama barang kiriman sebagai Boneka.
Penyelidikan di tempat tinggal Okada polisi menemukan darah yang analisis DNA terbukti milik Okada.
Uang Okada diambil, datanya digunakan oleh Oishi yang melakukan sewa loker dibuat atas nama korban Okada.
Polisi perfektur Osaka smembawa surat perintah penangkapan Oishi atas tuduhan tindak pidana pembunuhan-perampokan.
Oishi diyakini telah tinggal di dekat loker penyimpanan di Hachioji.
Pada tanggal 3 Mei 2014, dia meninggalkan Haneda dengan kenalan wanita China menuju Shanghai dengan paspor atas nama Okada.
Paspor Okada dipakainya, kartu kredit dan uangnya juga digunakan Oishi untuk keperluan Oishi.
Pada tanggal 27 Mei 2014, Oishi ditahan karena masuk secara ilegal ke Shanghai dan akhirnya muncul di konsulat jenderal Jepang di Shanghai.
Sebagai ilegal masuk ke China dia ditahan dan Selasa lalu saat memasuki bandara Kansai selesai menjalani hukuman di China akhirnya Oishi ditangkap pihak kepolisian Osaka.
Setibanya di bandara Kansai Osaka, Oishi, yang teman satu sekolah dasar dengan Okada, menunjukkan tutup mulut tak mau berkomentar apa pun juga mengenai tuduhannya tersebut.