Kebijakan Imigrasi Trump Ciptakan Kekacauan di Sejumlah Bandara Amerika
Kekacauan terjadi di bandara-bandara Amerika Serikat (AS), sehari setelah kebijakan imigrasi terbaru negara itu diberlakukan.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Kekacauan terjadi di bandara-bandara Amerika Serikat (AS), sehari setelah kebijakan imigrasi terbaru negara itu diberlakukan.
Sabtu (28/1/2017), Presiden AS Donald Trump resmi menandatangani perintah eksekutif terkait pembatasan pengungsi dan imigran ke AS.
Pembatasan dilakukan melalui larangan sementara bagi para pengungsi dan penangguhan visa bagi imigran dari sejumlah negara di Timur Tengah.
Baca: Demo Besar-besaran di Sejumlah Bandara AS Tolak Kebijakan Imigrasi Trump
Hal itu membuat kekacauan terjadi di bandara-bandara internasional AS, termasuk Bandara Internasional John F Kennedy, New York.
Nyaris sebanyak 200 orang di bandara-bandara AS terdampak kebijakan itu, demikian laporan Asosiasi Pengacara Imigrasi AS (AILA).
Beberapa pemegang visa AS mengaku masih bisa masuk negara itu tanpa masalah.
Namun, banyak orang yang bahkan sudah memiliki izin tinggal permanen di AS malah dideportasi ke negara kedatangannya.
Kekacauan terjadi karena banyak staf-staf perbatasan dan imigrasi yang mengaku masih belum tahu apa-apa soal kebijakan tersebut.
"Kami sebenarnya bingung juga, seperti banyak orang yang ada di sini," kata seorang petugas perbatasan di sebuah bandara AS kepada Reuters.
Pasalnya, mereka mengaku masih tidak tahu orang-orang seperti apa yang boleh atau tidak boleh secara legal masuk wilayah AS.
Terutama, orang-orang yang datang dari tujuh negara yang imigrannya sudah dibatasi untuk masuk wilayah AS melalui penangguhan visa.
Menurut para staf perbatasan dan imigrasi, pihak pemerintah tampaknya tidak paham betapa kompleksnya prosedur pengamanan imigrasi.
Sebab, pengamanan tersebut juga harus melibatkan pihak maskapai penerbangan dan agen perjalanan.
Masalah visa dan izin tinggal juga membuat pihak imigrasi kebingungan untuk menangani masalah-masalah pengguna visa.
Pada akhirnya, pihak imigrasi menyarankan agar pemilik visa atau izin tinggal di AS untuk sementara tidak keluar AS.
"Klien saya, seorang dokter asal Suriah yang ibunya sedang sakit parah di Eropa akhirnya urung diri untuk menjenguk lantaran takut dirinya tak bisa kembali lagi ke AS," cerita seorang pengacara imigrasi David Leopold. (New York Times/Reuters)