Cara Para Mantan Presiden AS Mengisi Hari: Melukis, Berlibur hingga Membuat Wiski
Sir Richard mengunggah foto-foto Obama yang tengah belajar kiteboard dalam blog-nya dan terlihat bercanda dengan sang pengusaha.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Usai memimpin negara selama empat atau delapan tahun, semua presiden Amerika Serikat pada akhirnya harus menghadapi suatu pertanyaan, lengser dari jabatannya.
Lalu apa yang terjadi ketika mereka meninggalkan Gedung Putih?
Bagi Barack Obama, jawabannya adalah berlibur Kepulauan Karibia dengan senyum terkembang yang menghiasi wajahnya.
Mantan pimpinan di negara adidaya itu tampak berseri-seri, riang gembira menikmati suasana di pantai, memakai topi terbalik dan diapit Michelle yang sama-sama terlihat ceria.
Lalu, di mana mereka bersenang-senang? Mereka menghabiskan liburan di sebuah pulau pribadi miliarder Inggris, Sir Richard Branson di British Virgin Islands.
Sir Richard mengunggah foto-foto Obama yang tengah belajar kiteboard dalam blog-nya dan terlihat bercanda dengan sang pengusaha.
Bos maskapai penerbangan Virgin itu mengatakan dia mengundang Obama untuk sepenuhnya berlibur di pulau pribadinya setelah sang presiden tak lagi menghuni Gedung Putih.
Namun, tidak setiap presiden ingin menghabiskan waktu di bawah semburat sang surya setelah pintu-pintu Sayap Barat (West Wing) tertutup.
Ada yang memilih untuk berburu gajah, menikahi seorang kerabat, dan melukis dengan cat minyak sebagai sambilan.
George W Bush menjadi pelukis
Ketika presiden Amerika Serikat ke-43 ini keluar dari Gedung Putih pada bulan Januari 2009, ia meninggalkan Washington untuk menikmati hidup tenang di rumahnya sebuah lahan pertanian seluas 607 ha di Prairie Chapel Ranch, Dallas, Texas.
Bush ingin menikmati masa pensiunnya lalu dia mengambil kursus melukis. Dan kemudian mengalirlah karya-karya Bush yang meliputi sosok para tokoh dunia antara lain Presiden RusiaVladimir Putin, Tony Blair, dan Dalai Lama serta hewan-hewan peliharaannya.
Ia mendapat inspirasi dari idolanya, PM Inggris Sir Winston Churchill, yang beralih ke seni saat berusia empat puluhan, untuk melarikan diri dari keriuhan politik.
"Jika saya masuk surga nanti, saya ingin menghabiskan sebagian besar dari porsi jutaan tahun pertama saya dengan melukis, jadi mari memulainya," kata pemimpin Inggris di masa perang itu.