Wanita Cantik Pembunuh Kim Jong Nam, Agen Mata-mata Khusus Korut
Para pembunuh tersebut adalah wanita khusus mata-mata Korea Utara yang punya kemampuan khusus
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wanita pembunuh Kim Jong Nam (46), kakak Kepala Negara Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, tampaknya sangat cantik terlihat dari kamera pengintai CCTV bandara Kuala Lumpur dengan baju kaos putih tangan panjang dan rok seperti jeans biru serta tas kecil biru muda diikalungkan di pundaknya.
"Para pembunuh tersebut adalah wanita khusus mata-mata Korea Utara yang punya kemampuan khusus sebagai pembunuh," papar sebuah sumber mengungkapkan hal itu di sebuah media Jepang hari ini, Rabu (15/2/2017).
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pun mengakui Jepang mendapat informasi adanya pembunuhan tersebut dan kini masih terus mengumpulkan informasi bersama Korea Selatan.
"Kita masih mengumpulkan informasi lebih lanjut dengan pihak Korea Selatan dan tidak ada komentar dulu mengenai hal ini. Sementara keamanan di Jepang tetap terjaga baik tak ada pengaruh atas kejadian tersebut," papar Suga.
Kim Jong Nam memang pernah nekad ke Tokyo menggunakan paspor palsu, tiba di Tokyo karena ingin melihat Tokyo Disneyland bersama dua anak dan seorang wanita.
Namun polisi Jepang langsung mengamankan dan mengembalikannya ke pesawat terbangnya kembali. Tidak bisa ke luar dari bandara Jepang tahun 2001.
Almarhum yang pernah makan di restoran Itali di Jakarta Indonesia, memang kabur ke Malaysia usai mengetahui bahwa pamannya, Jang Song Thaek, dibunuh atas perintah Kim Jong Un pada 2014 lalu.
Pria ini diketahui cukup dekat dengan pamannya tersebut, yang sempat menjadi orang paling berkuasa di Korut setelah Kim Jong Un.
Kim Jong Nam merupakan putra tertua Kim Jong Il, rezim pendahulu Korut dan ayah dari Kim Jong Un, yang lahir dari hubungan gelap sang ayah dengan seorang aktris Korsel Sung Hae Rim.
Selama ini, Kim Jong Nam tinggal mengasingkan diri di luar Korut lantaran diusir oleh Kim Jong Il. Almarhum memiliki berbagai paspor diantaranya juga paspor Dominika.