Telepon Ibunya dengan Suara Bergetar, Siti Aisyah Yakinkan Tak Bersalah
Begitu telepon diangkat, Aisyah nyerocos soal penangkapan dirinya. Suaranya bergetar. Benah terkejut begitu tahu itu benar.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, SERANG -- Siti Aisyah (24), menurut saudaranya Iqbal (23) masih sempat kontak lewat video call dengan satu malam sebelum penangkapan.
Malam itu, Rabu (15/2/2017), Aisyah berada di sebuah apartemen di Malaysia.
Keduanya sudah mau tidur, tetapi menyempatkan saling menyapa dulu. Iqbal, keponakan Aisyah ini tak tahu Aisyah sedang di apartemen mana.
Tapi Aisyah mengaku tengah bersiap untuk shooting acara reality show yang sudah 2 bulan ini diikutinya. Dia tak bercerita lebih jauh apa yang akan dilakukannya.
"Teteh lagi sakit, mungkin nanti pulang tanggal 24 Februari sekalian Izra Miraj," ujar Siti ke Iqbal, malam itu. Mukanya datar saat berbicara lewat video call.
Pembicaraan itu berlangsung tak lama. Mereka kemudian melakukan percakapan pendek lewat pesan singkat di Facebook. Berakhir begitu saja.
Malam hari berikutnya, Kamis (16/2/2017), setelah berita pembunuhan Kim Jong Nam ramai di berita, ponsel Benah (50)-Ibunda Aisyah berbunyi.
Benah mengangkat telepon itu. Saat itu Benah dan keluarganya memang sedang mencari tahu kebenaran penangkapan itu. Tapi tak bisa menghubungi Aisyah.
Baca: Kekasih Aisyah yang Diduga Pembunuh Kim Jong Nam Ditangkap
Seharian Benah menangis tak keruan. Panik apakah benar yang ramai diberitakan itu anaknya atau bukan.
Begitu telepon diangkat, Aisyah nyerocos soal penangkapan dirinya. Suaranya bergetar. Benah terkejut begitu tahu itu benar.
"Saya juga langsung gemetaran begitu tahu Aisyah ternyata ditangkap," kata Benah ketika ditemui Wartakotalive.com di rumahnya di Kampung Ranca Sumur, Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten.
Di telepon, Aisyah hanya minta didoakan. Dia bilang ke ibunya agar jangan khawatir. Dia menyebut dirinya tak bersalah.
"Iya Eneng ditangkap. Pokoknya Emak jangan khawatir. Kalau Eneng kan orang nggak bersalah. Nggak tahu salah tangkap atau gimana. Ya eneng mah ngikutin aja. Doain aja. Semoga cepet keluar lah," kata Aisyah ke ibunya.
Telepon itu tak lama. Bahkan Benah belum sempat bertanya jauh saat Aisyah menutup telepon. Sehabis itu Benah tak nyenyak tidur.
Di pikiran Benah hanya ingin menjenguk Aisyah ke Malaysia.
Tapi dia belum bisa melakukan itu. Dua staf Kemenlu yang datang ke rumahnya pada Jumat (17/2/2017) malam pun tak bisa menjanjikan akan membawa Benah ke Malaysia.
Dua staf itu hanya datang untuk memastikan Benah tetap tenang. Dan menjanjikan bahwa Kemenlu akan memberi pendampingan maksimal terhadap Aisyah di Malaysia.(ote)