TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tempat penitipan anak alias daycare menjadi solusi bagi para orangtua yang sibuk bekerja.

Maklum, para orangtua pekerja tersebut kerap dirundung dilema antara mencari nafkah atau mengasuh anaknya.

Dengan pekerjaan yang dijalani, tentunya para orangtua tersebut kelimpungan ketika diharuskan untuk mengurus anak.

Karena itulah, orangtua memakai jasa daycare dengan harapan anak mereka bisa selamat dan mendapat pengasuhan yang baik.

Ya, daycare harusnya menjadi tempat anak-anak diasuh dengan baik dan mendapatkan perhatian selaiknya dari orangtua.

Seperti dilansir dari Viral4real, Minggu (19/2/2017), pemandangan berbeda justru terlihat di sebuah tempat penitipan anak di Singapura.

Di foto yang beredar di internet melalui aplikasi pesan singkat WeChat, terlihat kondisi memilukan anak-anak di tempat tersebut.

Foto yang diunggah netizen anonim itu mendadak menjadi bahan perbincangan alias viral di dunia maya.

Bukan cuma itu, netizen juga mengklaim anak-anak di daycar tersebut kerap diberi makan buah-buahan busuk.

Bahkan, ada pula dugaan guru malah membuang susu bubuk yang diberikan orangtua anak-anak tersebut.

Tak hanya itu, sebuah foto bahkan memperlihatkan kondisi anak-anak yang berbaring di lantai.

Mereka terlihat tidur tanpa beralaskan kasur atau matras untuk melindunginya dari lantai nan dingin.

Namun, ada sebuah foto yang membuat netizen murka dan geram dengan perlakuan di tempat penitipan anak itu.

Ya, foto itu memperlihatkan seorang balita yang terbaring di dalam boks bayi dengan bokong telanjang berlumur kotoran.

Bahkan, sejumlah netizen mengklaim balita tersebut kerap memegang kotoran dan memasukkan ke mulutnya.

Tidak ada satu pun yang membersihkan kotoran balita itu, tidak ada pula yang melarangnya memakan kotoran.

Seperti dilansir STOMP, Agensi Pengembangan Anak Usia Dini (ECDA) melontarkan reaksi keras terhadap foto yang viral tersebut.

Pihak ECDA mengaku tengah menyelidiki kasus tersebut.

"ECDA sudah melihat postingan tersebut di media sosial dan tengah menyelidikinya. Keselamatan dan kesejahteraan anak-anak menjadi hal yang penting bagi ECDA," ujar juru bicara ECDA.