Keracunan Makanan 943 Orang di Tachikawa Jepang Dirawat di Rumah Sakit
Diduga ada keracunan pada makanan sehingga banyak orang menjadi mual, muntah dan buang air besar
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 943 orang keracunan makanan di Tachikawa Jepang setelah sebuah tempat yang membuat makanan bagi sekitar 3000 orang mendistribusikan makanan siangnya 17 Februari lalu ke semua anak sekolah dan karyawan serta guru sekolah di Tachikawa.
"Diduga ada keracunan pada makanan sehingga banyak orang menjadi mual, muntah dan buang air besar," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (20/2/2017).
Ketua Dewan Pendidikan Tachikawa akhirnya Sabtu lalu meminta maaf sebesarnya atas kejadian tersebut dan langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap proses pembuatan makanan di gedung stok makanan Tachikawa di mana makanan dibuat untuk sekitar 3000 orang anak sekolah, staf sekolah dan guru.
Dari 943 orang yang jadi korban keracunan makanan tersebut, 874 adalah anak-anak, dan 69 orang ada staf dan guru sekolah.
"Meskipun demikian tak ada yang dalam keadaan serius, semua dapat ditangani dengan baik di rumah sakit," papar sumber itu lagi.
Sekolah-sekolah tersebut antara lain Sekolah dasar (SD) Keiyakidai, SD Minami Suna, SD Shinsei dan sebagainya.
Semua sekiolah tersebut diliburkan sejak kejadian tersebut hingga tanggal 20 Februari ini.
Makan siang sekolah menjadi penyebab utama, dan kini sedang diselidiki bahan makanan serta proses makanan tersebut. serta kondisi alat-alat masak dan dapurnya.
Beberapa waktu lalu di Kota Gobo Perfektur Wakayama Jepang tanggal 26 Januari 2017 juga terjadi keracunan dan 719 orang guru dan sekolah mengalami hal serupa muntah mual dan buang air besar.
Polisi masih terus menyelidiki kasus-kasus keracunan dari makanan tersebut hingga kini.