Polisi Malaysia: Siti Aisyah Sempat Muntah di Taksi Setelah Meracuni Kim Jong Nam
Petugas di Rumah Sakit Kuala Lumpur telah diminta untuk bertindak ekstra hati-hati, terutama mereka yang bersentuhan dengan tubuh korban (Jong Nam).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Sekelompok orang berbaju aneh tampak sibuk melakukan pemeriksaan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KL), Minggu (26/2) dini hari, sekira pukul 01.45 waktu setempat.
Orang-orang yang semuanya memakai masker penutup wajah dan kepala itu rupanya petugas Badan Pengawas Tenaga Atom (AELB) Malasia, polisi, serta Departemen Penyelamatan dan Pemadan Api, yang tengah mencari sisa racun VX Nerve Agent.
Pencarian dilakukan setelah Polis Diraja Malaysia (PDRM) menyatakan Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara Kom Jong Un, tewas akibat racun VX ketika tengah berada di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Senin (13/2) lalu.
Setelah dilakukan penyisiran bandara tersebut dinyatakan aman dan bebas racun kategori senjata kimia dan pemusnah massal itu.
"Operasi bersama antara kepolisian, AELB, serta Departemen Penyelamatan dan Pemadan Api, dimulai pukul 01.45 dan berakhir satu jam kemudian," ujar Kepala Polisi Selangor, Datuk Seri Abdul Samah Mat.
Berdasarkan penyisiran itu disimpulkan tidak ada material berbahaya. "Bandara Internasional Kuala Lumpur bebas dari kontaminasi (pencemaran) dan tempat ini dinyatakan aman," tambah Abdul Samah Mat.
Menurutnya, kegiatan itu sengaja dilakukan dini hari agar tidak membuat panik para penumpang dan tidak memicu bunyi alarm.
"Mereka yang mengurus dan merawat korban juga telah menjalani pemeriksaan. Mereka semua dalam kondisi baik," ujar Abdul Samah Mat.
Menurutnya hingga saat ini belum laporan mengenai orang yang melakukan kontak dengan racun berbahaya itu.
Mengenai tersangka Siti Aisyah (warga negara Indonesia) yang muntah-muntah ketika berada di taksi setelah melakukan serangan terhadap korban, juga tidak mengalami indikasi terkena kontaminasi saaat berada dalam tahanan polisi.
Petugas di Rumah Sakit Kuala Lumpur telah diminta untuk bertindak ekstra hati-hati, terutama mereka yang bersentuhan dengan tubuh korban (Jong Nam).
Sebelum tewas dalam perjalanan ke rumah sakit, Jong Nam sempat mendapat pertolongan pertama di klinik bandara. Jenazah selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Putrajaya.
Abdul Samah Mat enggan menjelaskan hasil operasi penggerebekan terhadap sebuah kondominium di pinggiran Kuala Lumpur, Kamis (23/2) lalu. Menurut informasi, polisi menyita sejumlah bahan kimia dari tempat itu.
"Kami tidak akan mengumumkan mengenai temuan di tempat itu. Namun bisa saya sebutkan itu terkait erat dengan empat orang tersangka yang kini melarikan diri dari Malaysia setelah mereka beraksi di bandara," katanya.
Menurutnya, empat pria berkewarganegaraan Korea Utara tersebut merupakan penyewa kondominium yang digerebek polisi. Belum diketahui apakah racun VX dibuat di Malaysia atau diselundupkan dari luar negeri.
Mengenai adanya diplomat di Kedubes Korea Utara yang diduga terkait dengan kasus itu, Abdul Samah Mat mengatakan polisi minta pihak Kedubes mau bekerja sama.
"Kami telah memberi mereka jangka waktu yang wajar untuk memenuhi panggilan. Namun jika dia tidak muncul, kami akan menggunakan ketentuan hukum lainnya untuk memaksa kehadirannya," kata Abdul Samah.
Ketika ditanya apakah para tersangka telah diberi obat penangkal racun VX, Abdul Samah mengatakan pihaknya terlah berdiskusi dengan pihak rumah sakit untuk menjalankan beberapa tes. (thestar/tribun network/febby mahendra)