Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil PM Malaysia Peringatkan Diplomat Korea Utara Tidak Asal Tuduh

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi memperingatkan diplomat Korea Utara.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Wakil PM Malaysia Peringatkan Diplomat Korea Utara Tidak Asal Tuduh
Istimewa
Kim Jong Nam saat berada di Tokyo Jepang pada bulan Mei 2001, dia ditahan karena menggunakan paspor palsu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi memperingatkan diplomat Korea Utara yang menuduh Malaysia berkomplot dengan organisasi atau negara-negara lain dalam pembunuhan Kim Jong Nam.

Ahmad Zahid mengatakan kasus pembunuhan tersebut butuh perhatian yang cermat.

Selain itu, dalam penyelidikannya pun mempertimbangkan hubungan antara kedua negara.

Menurutnya, upaya diplomatik atau komunikasi dengan menuduh Malaysia berkomplot dengan negara-negara lain dalam masalah tersebut tidak baik untuk hubungan antara Malaysia dan Korea Utara.

"Diplomat Korea Utara yang baik di sini atau di organisasi-organisasi internasional harus mempertimbangkan apakah Malaysia seperti negara-negara lain telah diganggu dengan itu," kata dia, Kamis (2/3/2017).

Sebelumnya Korea Utara, Rabu (1/3/2017) menuding racun mematikan, VX yang digunakan untuk membunuh Kim Jong Nam adalah absurd, tak masuk akal.

Berita Rekomendasi

Korea Utara menyebut tudingan itu sebagai propaganda Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

"Tudingan yang diarahkan ke Korea Utara tidak berdasar. Itu propaganda Amerika Serikat atau AS dan Korea Selatan untuk merendahkan kami," demikian isi pernyataan Korea Utara seperti dikutip Asian Correspondent.

Beberapa pejabat Korea Selatan dan AS, sebelumnya, menuding Korea Utara bertanggung jawab atas kematian saudara tiri pimpinan Korea Utara Kim Jong Un tersebut.

Menurut laporan wartawan Al Jazeera, polisi Malaysia telah menahan dan meminta keterangan seorang warga Korea Utara yang diduga memproduksi racun kimia, VX. (Bernama/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas