Di Indonesia Sering Ada Nikah Massal, Tapi di China Justru Perceraian Massal
Perkawinan massal mungkin sudah sering Anda dengar tapi perceraian massal? Itulah yang terjadi di sebuah desa Jiangbei, provinsi Jiangsu, wilayah timu
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Perkawinan massal mungkin sudah sering Anda.
Tradisi itu sering terjadi di Indonesia bahkan di beberapa negara lain seperti India.
Tapi perceraian massal? Ini mungkin yang pertama kali terjadi.
Itulah yang terjadi di sebuah desa Jiangbei, provinsi Jiangsu, wilayah timur China.
Sebagian besar dari sekitar 160 pasangan suami istri di desa itu mengajukan permintaan cerai.
Mereka yang memohon cerai mulai dari pasangan muda hingga yang sudah berusia 80-an tahun.
Dan alasannya dan bukan karena mereka sudah merasa tidak cocok lagi dengan pasangannya.
Koran Nanjing Morning Post melaporkan, motif perceraian adalah untuk mendapat ganti rugi yang lebih banyak akibat penggusuran.
Warga kampung Jiangbei rencananya mendapat rumah seluas 220 meter persegi karena tergusur demi pembangunan satu kompleks berteknologi tinggi.
Jika mereka bercerai, maka salah seorang mendapatkan kompensasi berupa rumah utama sedang mantan pasangan yang keluar dari rumah itu mendapat rumah seluas 70 meter persegi dan uang tunai 131.000 yuan atau setara Rp 250 juta.
Sehingga, perceraian yang diajukan para pasangan suami istri tersebut sekedar formalitas belaka.
Seorang pria berusia 80-an tahun yang dikutip Nanjing Morning Post mengaku bercerai karena mendapat keuntungan walau perkawinan mereka baik-baik saja.
Warga kampung lain berpendapat tidak ada masalah dengan perceraian jika ia nanti menikah lagi dengan istrinya.