PM Najib Peringatkan Korea Utara Agar Jamin Keselamatan 9 Warga Malaysia
Sikap tegas PM Najib itu dilakukan untuk memastikan keselamatan sembilan warganya yang disandera di Korea Utara.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KOTA BHARU - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Minggu (12/3/2017) memperingatkan Korea Utara tidak main-main terhadap keselamatan sembilan warga negaranya yang tidak diijinkan meninggalkan Kota Pyongyang.
Sikap tegas PM Najib itu dilakukan untuk memastikan keselamatan sembilan warganya yang disandera di Korea Utara.
Sebelumnya, Pyongyang melarang semua warga Malaysia meninggalkan Korea Utara di tengah menghangatnya hubungan diplomatik kedua negara setelah pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiri, Kim Jong Nam.
Pada hari Minggu, Najib mengatakan bahwa ketika orang lain menghormati Malaysia dan tetap ramah kepada warga Malaysia, maka negerinya akan juga menunjukkan rasa hormat dan persahabatan kepada pihak lain, Sin Chew Daily melaporkan.
"Menghormati kita dan memastikan orang-orang kami aman," katanya.
Ia membuat komentar dalam sebuah pidato di sebuah upacara untuk rumah sakit baru di negara bagian Kelantan, terletak di sepanjang pantai timur Semenanjung Malaysia.
Secara terpisah, Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi juga menanggapi hal yang sama.
"Saya yakin Perdana Menteri berusaha mempertahankan hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Malaysia untuk memfasilitasi diskusi antara kedua negara," katanya.
Dia juga menambahkan, tidak perlu keterlibatan pihak ketiga" dalam penyelesaian persoalan diplomatik kedua negara.
Dia mengatakan bahwa jika ada hubungan yang baik antara Malaysia dan Korea Utara, masalah bisa diselesaikan tanpa penundaan.
Berdasarkan catatan Departemen Imigrasi, 2.453 warga Korea Utara telah datang ke Malaysia antara tahun 2014-2017.
"Sebanyak 801 orang dikeluarkan ijin kerja sementara," ujar Wakil Perdana Menteri kepada the Star Online.
Sebanyak 193 yang lainnya berada di Malaysia di bawah program Malaysia MySecond Home; 11 siswa dan 180 pekerja di pertambangan Sarawak.
Catatan juga menunjukkan ada 315 warga Kurut menetap di Malaysia. Sementara sisanya telah kembali ke Korea Utara.
Polisi Malaysia telah diperintahkan menghentikan semua warga Korea Utara meninggalkan Kuala Lumpur sampai keselamatan Malaysia di Korea Utara terjamin.
Sumber: CNA/Bernama