Pemkab Maluku Tenggara akan Pasarkan Sektor Pariwisata dan Perikanan ke Jepang
Dalam pertemuan dengan para pengusaha di Osaka, pihak Pemda Tanimbar bertemu dengan sekitar 30 pengusaha Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Peragaan busana kain Tanimbar atau Maluku Tenggara bagian barat cukup sukses di Jepang.
Terakhir peragaan busana di aula KBRI Tokyo dihadiri oleh sekitar 100 pengusaha Jepang dan para ibu kedutaan besar asing yang ada di Tokyo, Kamis (6/4/2017).
"Kita cukup sukses dengan fashion show ini. Namun saya juga ingin menjual perikanan dan pariwisata Tanimbar ke Jepang ini," kata Aloysius Batkormbawa, Asisten 2 bidang pembangunan ekonomi kemasyarakatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat kepada Tribunnews.com, Kamis (6/4/2017).
Dalam pertemuan dengan para pengusaha di Osaka, pihak Pemda Tanimbar bertemu dengan sekitar 30 pengusaha Jepang.
"Kita melakukan bisnis meeting di sana dengan sekitar 30 pengusaha lintas sektor yang ada di Jepang dan menawarkan sektor perikanan, pertanian dan pariwisata," kata dia.
Terutama sektor pariwisata menurutnya masih belum banyak disentuh.
"Masih virgin seperti itu daerah Tanimbar dan kita akan promosikan lebih lanjut dalam waktu dekat ini dan berharap warga Jepang bisa berbondong-bondong ke sana," ujarnya.
Di Tanimbar menurutnya ada bandara saat zaman Perang Dunia I dengan panjang landasan pacu 3.000 meter dan daerahnya dekat blok Masela tempat pengelolaan gas alam yang dilakukan Inpex Jepang.
"Saat ini sudah mulai ada penerbangan sehari tiga kali dengan dua wings dan satu kali Garuda Indonesia," katanya.
Baca: Kain Tanimbar Sukses di Jepang, Kadin akan Promosikan Daerah Indonesia Lainnya
Selain itu penjajagan lebih lanjut investasi dari para investor Jepang mulai giat dilakukan Pemda Tanimbar.
Pihak provinsi rencana akan buka jalur penerbangan Sumlaki ke Darwin Australia.
"Ya kalau bisa tahun ini ya secepatnya," katanya.
Jika penerbangan itu terbuka nantinya hanya 40 menit saja menuju Darwin di Australia barat.
"Saat ini kita perlu waktu dua hari kalau mau ke Australia. Perlu waktu satu hari ke Jakarta dulu, lalu ke Bali dan dari sana barulah ke Australia," kata dia.
Selain itu promosi di Jepang yang dimulai dari kain Tanimbar ini sasaran promosi bisa menjual potensi yang sangat baik.
"Mudah-mudahan semakin menarik hati warga Jepang. Demikian pula potensi perikanan, rumput lautnya yang indah dan enak disantap, semua perikanan sangat potensi untuk digali lebih lanjut," katanya.
Oleh karena itu besok Sabtu menurutnya setelah pulang ke Maluku akan dikomunikasikan dengan para teman di sana serta jajaran pemda setempat guna menindaklanjuti lebih lanjut hasil positif yang telah tercapai di Jepang selama seminggu ini baik dari Osaka maupun di Tokyo.