Serangan 59 Rudal Tomahawk AS Jadi Yang Pertama ke Pemerintah Bashar al-Assad
Militer Amerika Serikat (AS) meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk ke pangkalan udara militer Suriah pada malam Kamis
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM,WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk ke pangkalan udara militer Suriah pada malam Kamis (6/4/2017).
Ini merupakan serangan Amerika langsung pertama kepada pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak perang sipil di negara itu dimulai enam tahun yang lalu.
Operasi Amerika dibawah perintah Presiden Donald Trump ini sebagai aksi balas dendam atas serangan kimia yang membunuh puluhan warga sipil minggu ini.
Serangan senjata kimia Suriah yang membunuh anak-anak tak berdosa menuntut keterlibatan militer Amerika di Suriah.
Presiden Trump menegaskan serangan rudal jelajah ke Suriah diambil demi "kepentingan keamanan nasional yang penting."
Untuk itu pula Amerika menyerukan "semua negara beradab untuk bergabung dengan Pentagon dalam berusaha mengakhiri pembantaian dan pertumpahan darah di Suriah. Dan juga untuk mengakhiri terorisme dari semua jenisnya."
"Kita berdoa untuk kehidupan yang terluka dan jiwa-jiwa mereka yang telah meninggal dunia akibat perang Suriah."
Rudal diluncurkan dari dua kapal perusak Angkatan Laut — USS Ross dan USS Porter — di Mediterania Timur. Militer Amerika menyerang sebuah pangkalan udara yang disebut di Shayrat di Provinsi Homs, yang merupakan lokasi pesawat yang melakukan serangan kimia di Idlib. Target termasuk pertahanan udara, pesawat, hangar dan bahan bakar.
Militer Amerika mengindikasikan berhasil mencapai target serangan rudal ini yakni telah "merusak atau menghancurkan infrastruktur pesawat dan dukungan persenjataan Suriah."
TV Negara Suriah melaporkan serangan rudal Amerika telah menghantam sasaran-sasaran militer di dalam negeri, dan menyebut serangan ini sebagai serangan "agresi," menurut Associated Press.
Sebagai perbandingan, sejak dimulainya perang Irak pada tahun 2003 digunakan kira-kira 500 rudal jelajah dan 47 rudal ditembakkan pada pembukaan kampanye negara ISIS di Suriah pada tahun 2014.
Rudal yang sama pula lah dipakai dalam serangan terhadap Suriah kali ini.
Serangan rudal ini pula dapat menempatkan ratusan pasukan Amerika di Suriah lebih banyak lagi. (Washington Post)