Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Rusia Tidak Menolong Suriah dari Serbuan Rudal Tomahawk?

Sembilan unit pesawat terbang, amunisi, dan depo bahan bakar di pangkalan udara Shayrat, Suriah hancur akibat serangan rudal tersebut.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mengapa Rusia Tidak Menolong Suriah dari Serbuan Rudal Tomahawk?
nbcnews
Kapal perang AS meluncurkan rudal jelajah Tomahawk. 

Deteksi sinar infra merah juga hampir mustahil, karena mesin turbofan hanya memancarkan sedikit sekali panas.

Rudal Tomahawk juga dilengkapi sistem Korelasi Pencocokan Area Digital, kontrol Time of Arrival (waktu tempuh), dan mesin turbo.

Radar jarak jauh Tercom dengan kemampuan mengenali kontur daratan juga mampu memperbaiki arah dan posisi rudal yang sudah melesat jika dianggap perlu agar tepat sasaran.

Keputusan politik Moskow

Analisa kedua yang lebih realistis atas "fenomena mandulnya" alutsista Rusia di Suriah adalah keputusan politik dari Moskow yang menghindari konfrontasi langsung dengan Amerika Serikat.

Fakta bahwa tidak ada personel Rusia yang tewas dalam serangan ini seakan membenarkan indikasi Moskow telah mengetahui serangan itu.

“Jika hanya enam tentara Suriah yang tewas, seperti yang dilaporkan, maka itu adalah angka yang cukup rendah. Saya pikir ada kemungkinan bahwa Rusia juga telah memperingatkan Suriah," ujar Alex Kokcharov, analis di IHS Maarkit, seperti dikutip newsweek.

Berita Rekomendasi

Alex meyakini, tak sulit bagi rudal-rudal S-400 menghantam Tomahawk yang "hanya" berkecepatan subsonic atau di bawah 1 mach. Namun ia meyakini, keputusan politik Kremlin telah membuat keadaan menjadi berbeda.

“Saya pikir Rusia memilih untuk menghindari konfrontasi militer langsung dengan AS, bahkan di negara ketiga seperti Suriah, karena bisa menyebabkan eskalasi tak terkendali pasca-kejadian,” katanya.

“Rusia telah diperingatkan oleh AS atas serangan yang akan datang, sehingga menjelaskan mengapa tidak ada korban Rusia di pangkalan udara yang ditargetkan. Rusia memiliki kemampuan untuk mencegat Tomahawk, tetapi memilih untuk tidak melakukannya.”

Belakangan, Moskow langsung mengecam serangan yang diperintahkan Presiden Donald Trump itu dan menyebutnya sebagai agresi AS terhadap sebuah negara berdaulat. Sebuah sikap yang "normatif" untuk negara kuat seperti Rusia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas