Korea Selatan Jalankan Proyek Pengurangan Penggunaan Uang Koin
Tahun lalu, Korea mengeluarkan biaya sebesar 53,7 miliar Won atau sekitar Rp. 624 miliar hanya untuk membuat uang koin
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,SEOUL - Pemerintah Korea Selatan akan memulai proyek pengurangan penggunaan uang koin di masyarakat.
Proyek ini akan mulai dilakukan pada hari Kamis (20/4/2017) di beberapa toko dan pusat perbelanjaan.
Menurut Bank Korea Selatan (BOK), jika setelah konsumen berbelanja dan memiliki kembalian dalam bentuk koin, mereka bisa merubah uang kembaliannya ke dalam kartu prabayar atau kartu kredit mereka.
Dengan begitu, konsumen tidak perlu lagi membawa uang koin di dalam kantong mereka.
Jika proyek ini diterima masyarakat awam, maka bank tidak perlu lagi memproduksi uang koin dalam jumlah besar. Ini juga akan mengurangi biaya produksi bank.
Tahun lalu saja, Korea mengeluarkan biaya sebesar 53,7 miliar Won atau sekitar Rp. 624 miliar hanya untuk membuat uang koin.
Toko lokal yang berpartisipasi dalam proyek ini adalah CU. Sedangkan toko waralaba yang ikut adalah Seven Eleven dan E-Mart.
Sementara itu, dikutip dari yonhap, pusat perbelanjaan yang berpartisipasi adalah Lotte Mart dan Lotte Departemen Store.
Menurut pegawai BOK yang mengurus proyek ini, Cha Hyeon-jin, belum ada keputusan akhir mengenai apakah proyek ini memang benar-benar bisa mengurangi penggunaan uang koin di dalam masyarakat.
Namun, menurutnya, kecil kemungkinannya jika sebuah negara benar-benar tidak lagi menggunakan uang koin dalam sebuah transaksi.